#KesehatanMental-Biasanya Orang yang Paling Dekat Malah Bikin Mental Kita Jadi Down

Kalau orang terdekat kita sudah bikin mental kita down, kita harus menjauhi sikapnya bukan orangnya.

Ada pepatah mengatakan di dalam jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat. Memang seharusnya terbalik tetapi pada dasarnya kesehatan mental juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Selain menjaga kesehatan fisik, manusia juga harus memperhatikan kesehatan mentalnya agar tidak timbul berbagai penyakit. Keduanya saling bersinergi satu sama lain sebagai tanda kehidupan manusia. Terkadang  dalam hidup ini kita memang perlu mendapatkan support system dari orang-orang terdekat biar kita lebih semangat dalam menjalani hidup. Tetapi bagaimana jika orang terdekat tersebut malah membuat pondasi mental kita menjadi down?

Advertisement

Sebagai remaja apalagi yang baru saja menginjak kepala dua, beragam masalah mulai berdatangan dan terkadang membuat mental kita menjadi terpuruk. Imbasnya juga mengarah kepada kesehatan fisik atau jasmani kita. Semakin seseorang  terbebani oleh masalah tersebut, semakin pula pikiran dia stuck di satu titik tersebut. Kalau istilah kerennya di zaman sekarang disebut dengan overthinking.

Hindari Setiap Orang yang Menurutmu Toxic

Padahal yang kita inginkan adalah orang-orang yang bisa diajak untuk menerima cerita kita. Meskipun mereka tidak bisa mengeluarkan kita dari permasalahan tersebut setidaknya dengan bercerita dengan orang terdekat kita bisa menimbulkan perasaan tenang. Tetapi terkadang apa yang didapat? Mereka tidak benar-benar peduli kepada cerita kita. Jangankan membantu, mendengarkan terlebih dahulu saja tidak. Untung-untung jika hanya didengarkan saja. Hal yang lebih parah adalah mereka mengeluarkan kata-kata yang membuat kita semakin down dan menyesal telah bercerita.

Advertisement

Masa gitu aja gabisa, masih mending kamu gitu aja, lah aku gini, kurang lebih seperti itu perkataan seseorang yang kita percayai untuk menampung cerita kita, tetapi malah keluar jawaban yang membuat kondisi kita semakin terpuruk. Bahkan kadang-kadang setalh cerita menjadi ajang untuk mengadu nasib.

Alih-alih jawaban dia yang katanya mempunyai masalah lebih besar dari kita membuat diri ini menjadi lebih bersyukur karena masalahnya tidak sebesar itu, malah sebaliknya membuat kita menjadi hopeless dan menjadi kurang percaya diri lagi dalam menghadapi masalah. Jika kita mempunyai seseorang terdekat yang modelan seperti itu lebih baik berhenti sampai disitu saja. Entah itu anggota keluarga, teman dekat, atau kerabat dekat, berhenti untuk sharing cerita lebih jauh lagi. Ya, memang hal seperti itu tidak baik untuk kesehatan mental diri kita sendiri.

Advertisement

Kebanyakan juga masalah kebanyakan remaja yang hampir dewasa adalah tentang kehidupan cinta. Tidak ada yang salah dengan cinta, tetapi jika bertahan dalam toxic relationship maka segeralah akhiri itu. Terlebih lagi kita berada dalam posisi sebagai korban. Percayalah jika dia memang mencintai kita, maka saling mengerti adalah jawabannya. Toxic relationship timbul dari adanya rasa tidak percaya antar pasangan sehingga memaksa satu pihak untuk menuruti pihak yang menuntut.

Ada lagi hal yang membuat kesehatan mental kita tidak baik-baik saja. seperti membandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Setiap orang dilahirkan dengan keberuntungannya masing-masing, jadi jangan sampai kita tidak mensyukuri apa yang telah diterima. Jadikan motivasi kesuksesan orang lain untuk membangun diri kita agar menjadi lebih baik. Dengan begitu kita akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian diri sendiri.

Jaga Kesehatan Mental Kamu Mulai dengan Self-Love 

Ingat, itu mungkin ditemui hanya pada sebagian orang. Masih banyak kok orang yang peduli pada diri kita, termasuk diri kita sendiri. Jika kita bisa menghindari orang-orang yang bisa membuat kesehatan mental kita turun, kamu harus bangga pada dirimu sendiri. Karena itu adalah langkah awal kita untuk mencintai diri sediri atau self-love kata netizen di Twitter. Diri kita sendiri adalah bagian terpenting untuk bisa keluar dari keterpurukan. Tinggal kita mau atau tidak melakukannya. Jika iya, maka kesehatan mentalmu akan perlahan membaik.

Selain dari orang-orang terdekat banyak kebiasaan-kebiasaan yang tanpa disadari dapat merusak kesehatan mental kita. Seperti halnya membiarkan diri stress dan cemas berlebihan akan hal-hal yang belum tentu terjadi. Sama halnya overthinking tadi, jika menghadapi suatu masalah pikiran kita akan memandu kita untuk berpikir terlalu dalam dampak akan masalah itu nantinya. Sehingga jauh dilubuk hati yang terdalam merasakan siksaan batin dalam jangka panjang dan bisa menyebabkan penyakit pada tubuh. Setidaknya jaga juga pola makan, minum air putih, tidur yang cukup dan sering olahraga biar tubuh dan mental kita sehat.

Udah begitu kita tidak mau meminta bantuan saat membutuhkan. Memang kembali ke point awal jika orang terdekat bisa jadi malah meruntuhkan mental kita, tetapi setidaknya cobalah cari orang lain atau orang yang menurutmu tepat untuk menampung  cerita tentang masalah kita. Dengan syarat orang tersebut mempunyai feedback dan vibes yang positif kepada masalah-masalah kita supaya kita menjadi optimis. Setelah melewati fase sharing kepada orang yang dipercaya, kita harus yakin bahwa diri kita ini penting dan perlu diperhatikan.

Tahan Diri untuk Berbagi Cerita di Media Sosial

Hal yang perlu diingat adalah jangan sampai kita oversharing kepada semua orang tentang masalah kita karena beresiko lebih buruk. Juga berhentilah membagikan ceritamu ke sosial media. Jika bercerita kepada orang salah, bukannya kita mendapatkan feedback yang positif, malah masalah baru yang akan menghampiri kita. Kita tidak maukan dapat masalah yang lebih complicated. Yang awalnya ingin membagikan masalah di media sosial agar banyak orang peduli malah menjadi sebaliknya. Mereka bahkan bisa lebih jahat dan menghujatmu. Lebih buruknya lagi jika kita malah disumpahi dengan kata-kata kasar atau semacamnya karena masalah yang seharusnya tidak diumbar di media sosial. Belum lagi jika orang terdekat kita tahu, tetapi ikut untuk mengejek kita.

Sekali lagi kesehatan mental itu juga penting untuk dijaga, sama halnya dengan kesehatan fisik. Jauhi orang yang membuat kondisi kita semakin terpuruk dan lebih jaga kesehatan mental kamu. Ceritalah kepada orang yang tepat dengan begitu kita tidak perlu berjuang sendiri karena ada tempat untuk bersandar.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya adalah mahasiswa Inggris UIN Maliki Malang yang memegang profesi jurnalisme