Kepingan Rindu
Pernah ku bilang abai
pernah ku pikir usai
pernah ku tulis selesai
Namun,
rasanya masih di sini
rasanya tidak pergi
bersembunyi di antara ruang hati
Perlahan tapi pasti,
kepingan rindu terkumpul
kepingan rindu terangkai
kepingan rindu tersusunÂ
Entah,
dari mana datangnya?
Entah,
mau ke mana perginya?
Percuma,
terkumpul, terangkai, tersusun
tak pernah bisa menjadi satu
Kepingan rindu juga butuh perekat
perekat yang ada padamu
pelekat yang tak pernah mau kau berikan
Sampai kapan kau menyimpannya?
Aku di sini masih menunggu
Â
Â
Â
Â
Malaikat Rindu
Di depan hujan yang tengah mencumbu bumi
aku melepas pesan kepadamu
pesan yang tak sempat terucap
pesan yang tak sempat terungkap
Aku iri kepada hujan,
lewat mendung ia katakan rinduÂ
lewat rintik ia lepas rindu itu
Aku iri kepada ombak,
setiap saat menggulung manja ke tepi pantai
Aku iri kepada mentari,
terangnya memberi harapan
hangatnya memberi kehidupan
membuat hati yang beku
kembali hangat dan hidup
Aku iri kepada langit pagi,
memberi warna di putihnya hari
memberi riang selepas malam
Kepada siapa harus kusampaikan rindu ini?
Mungkinkah kepada malaikat rindu?
Atau mungkin aku merindukan malaikat?
Malaikat tanpa sayap
Malaikatku,
Jangan hadir seperti aliran sungai
hanya singgah tanpa pernah menetap
Malaikatku,
jangan hadir seperti pelangi
indah, memudar, lalu hilang
Malaikatku,
datanglah seperti kabut
membuat pandanganku hanya sebatas kamu
Di depan hujan yang tengah mencumbu bumi
aku menggenggam rindu
entah sampai kapan
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”