Teruntuk kedua malaikat surga ku yang diturunkan Tuhan kepada ku di dunia ini untuk menjadi cahaya menuntun ku dalam setiap langkah yang aku tempuh dan menemani jiwa ku selama aku berada di dunia ini. Membawa segala kebaikan dari surga untuk ku, mengilhami aku untuk menjadi manusia sejati dan memberi aku kekuatan untuk melintasi ruang dan waktu ku. Pesan ku ini sebagai ungkapan dari seorang anak yang sangat amat menyanyangi mu, maka bacalah pesan dari hati terdalam ku ini.
Segala pengorbanan dan kasih sayang mu yang tiada tara bagi ku, memberi ku sekuntum bunga mawar yang wanginya menghiasi seisi ruang meski aku tahu satu tangkai yang dipetik tersirat darah dan tenaga yang tertuang dalam setiap tangkai mawar karena aku tahu bahwa kalian tidak ingin aku untuk mencium pahitnya kehidupan ini yang kalian beri hanya keindahan yang dibuat dari dua tangan kalian.
Demi siang malam silih berganti, laksana matahari menyelimuti dunia ketika malam tiba dan membuka selimut ketika pagi tiba seperti kalian setia untuk menyelimuti aku hingga tertidur pulas di malam hari dan membangunkan ku di pagi hari yang cerah. Kalian selalu ada dalam malam dan siang ku, dalam kegembiraan dan kesedihan ku bagai malaikat yang berwujud selalu mendampingi ku dimanapun dan kapanpun aku berada.
Mengajarkan ku hal-hal yang paling sederhana dalam kehidupan ini, namun dampaknya sangat luar biasa. Semua berawal dari yang tak bisa apa-apa menjadi hal yang bisa. Semua yang ada dalam tubuhku ini menjadi suatu hal yang berfungsi dari ujung kaki ke ujung kepala.
Mulai dari ujung kaki, dengan kedua kaki ku kalian mengajarkan ku untuk berjalan. Lalu dengan kedua tangan ku kalian mengajarkanku untuk menulis dan merasakan sentuhan dunia. Kemudian dengan perasaan ku kalian mengajarkan ku untuk memiliki rasa terhadap orang lain dan mengajarkan untuk mengerti perasaan orang lain. Selanjutnya dengan kedua bola mata ku, kalian mengajarkan ku untuk membaca tulisan, membaca gerak-gerik seseorang hingga mengidentifikasi hal yang dipandang mata. Bibir merah ku, kalian mengajarkan ku untuk berbicara. Telinga ku, kalian mengajarkan ku untuk menjadi pendengar yang baik dan memahami suara yang masuk ke gendang telinga ku. Terakhir dengan otak ku, kalian mengajarkan ku untuk berfikir secara logika dan mengajarkan ku untuk memiliki mimpi.
Celaka aku bila ku tak menerima semua itu, mungkin aku akan sirna dalam kegelapan menuju sirna yang paling total. Penderitaan yang binasa seakan tubuh ini tidak memiliki apa-apa padahal semua yang ada terpapang nyata dalam tubuh ini. Kedua kaki ku ada, tapi tak bisa menopang tubuh ku. Kedua tangan ku ada, tapi tak bisa menulis dan merasakan sentuhan dunia. Perasaan ku ada, tapi seakan tertutup tak mengenali perasaan orang lain dan hati yang mati rasa ku alami. Mata ku ada, bisa melihat dengan jelas namun seolah buta tak dapat membaca dan memahami sesuatu yang dipandang. Bibir merah ku ada, tapi tak pandai berbicara. Kedua telinga ku utuh, tak dapat menjadi pendengar yang baik dan tak memahami arti setiap suara. Otak ku tak dapat berfikir dengan sempurna dan bahkan aku tak mempunyai mimpi.
Bukan hanya itu saja, kalian membangunkan ku istana yang indah untuk ku tertidur dan berteduh, memberiku seluruh kebutuhan yang selalu tersaji dalam hidup ku. Memberi ku dorongan dan motivasi untuk ku agar aku terus berdiri dari terjangan yang membanjiri ku. Seperti aku berdansa di atas semua pemberian mu baik dari segi materi dan non materi.
Begitu besar kasih sayang mu, membuatku tenggelam dalam lautan luas yang tak bertepi, memohon kepada Tuhan agar aku selalu tenggelam dalam kasih sayang mu dan tak ada satu pun yang menemuiku di dalamnya kasih sayang mu. Tak ada yang menarik dan menggapai ku agar aku tidak jauh dari kasih sayang mu. Tuhan, biarkan aku menyatu di dasar laut kasih sayang kedua orang tua ku.
Tuhan aku mohon dengan kerendahan hati ku sejajar dengan tanah, memohon mu di setiap penghujung malam dalam ruangan yang sunyi tak satupun manusia yang melihat ku hanya engkau dan bintang-bintang yang berpijar di angkasa yang melihat ku bersujud kepada Mu seraya berbisik dalam sujud ku:
"Tuhan, ku mohon panjangkan umur kedua orang tua ku, kesehatan yang selalu mengiringi, berikan mereka nikmat dan karunia mu yang berlimpah, rezeki yang selalu mengalir sederas aliran sungai, ampunilah dosa-dosa dan maafkan jika mereka melakukan kesalahan, berikan kekuatan dan kemudahan dalam sela-sela kehidupan mereka, kabulkan hajat dan wujudkan impian mereka, selamatkan mereka dari segala keburukan dunia akherat dan pertemukan kami kembali di surga Mu. Maha suci Tuhan ku yang memiliki jagat raya ini, dengan segala firman dan kesempurnaan yang dimilikinya, semoga engkau selalu mendengar doa ku dan mengabulkanya, Amin."
Maka dengan semua pengorbanan dan kasih sayang kalian yang tiada taranya bagi aku, hanya kalian yang pantas untuk mendapatkan cinta abadi ku selain Tuhan ku dan penduduk langit Nya. Tak bisa bagi ku untuk membalas budi kepada kalian berdua, meski aku telah melakukan segala hal sebanyak butiran pasir pun tak dapat aku membalas jasa kalian. Terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala yang pengorbanan dan kasih yang diberikan, dari anak mu yang amat sangat menyanyangi mu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”