Kepada Ibu Mertuaku Ijinkan Aku Tetap Menjadi Putrimu

Ibu Mertua.. Setiap wanita pasti bahagia memiliki seorang wanita luar biasa yang merestui hubungannya dengan pasangan tercintanya.. Begitu pula saya, seorang wanita yang dulu sangat berbahagia karena mendapatkan restu dari Ibu calon suami tercinta..

Advertisement

Terimakasih bu, sudah mengijinkan anakmu memilih dan melamarku.. Terimakasih bu, sudah memilihkan cincin emas untuk terlingkar dijari manisku, dan terimakasih telah memakaikannya untukku..

Aku masih sangat ingat bahkan tak akan pernah lupa, satu kalimat yang ibu sampaikan saat melamar aku untuk putramu yang tampan itu "Sekarang kamu sudah resmi diikat sama anak ibu ya". Rasanya sungguh luar biasa, penuh makna, aku tahu engkau hanya ingin melihat anakmu bahagia bersama pilihannya meski dengan aku wanita yang jauh dari sempurna..

Maafkan aku bu, jika aku tak sempat menjadi Fatimah Azzahra yang membahagiakan putra Ibu.. Maafkan aku bu, jika aku belum sempat berbakti sebagai menantumu.. Ini bukan mauku, bukan juga mau putra ibu.. Tapi ini maunya Tuhan, Allah Sang Maha Penyayang..

Advertisement

Satu permintaanku bu, ijinkan aku tetap menjadi anakmu, menjadi putri yang kau temukan setelah kehilangan putramu untuk selamanya.. Ijinkan aku menjadi pengobat luka kehilangan ibu.. Ijinkan aku tetap memanggilmu Ibu dan berusaha berbakti untukmu, sebagaimana putramu selalu melakukan itu selama hidupnya..

Aku memang tidak bisa terus-terusan bersamamu bu, tapi akan selalu aku usahakan untuk tetap membuat hatimu bahagia, walau hanya lewat do'a-do'a yang ku panjatkan pada-Nya..

Advertisement

Cinta kita tidak terbatas dengan panggilan Mertua dan Menantu.. Cinta kita selamanya akan tetap sama, sebagai seorang anak dan ibu..

Salam sayang dan rindu selalu, dariku yang tak Allah ijinkan menjadi menantumu…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Laut, Hujan, Senja dan Aksara