Ketika itu saya merasakan sakit mendalam dalam relung perut saya. Ditambah suhu dingin sekitar yang semakin menyiksa pori-pori kulit saya. Lantas, perut yang sakit itu semakin memakan rasa nyamannya saya dan saya memutuskan mencari solusi yang tepat untuk menanganinya.
Lalu otak saya menyarankan untuk memakai minyak kayu putih yang telah lama beredar di sekitar hidup saya yang tak pernah terjamah kecuali kalau jatuh dari lemari dan menganmbilnya untuk meletakkannya kembali. Usapan usapan kecil memberkati pada setiap bagian perut yang saya sentuh. Sontak rasa hangat dan nyaman saya dapatkan. Minyak kayu putih menyelesaikan permasalahan.
Minyak kayu putih atau orang luar bilang cajuput oil memang jagonya kalau masalah mengusir sakit akibat angin yang datang tak diundang dan suhu dingin yang menyerang. Fungsionalitas dan profesionalisme yang ditunjukkan oleh minyak putih untuk menghangatkan badan patut dijadikan teladan. Apalagi bagi kita kita yang selalu ada namun tak bisa memberikan kehangatan kepada orang sekitar. Malu maluin saja.
Jelas ini merupakan sebuah pelajaran berharga yang perlu kita ambil dari peran serta minyak kayu putih dalam berbangasa dan bernegara dan bersosial. Kehadiran yang menghangatkan adalah sebuah kehormataan tersendiri. Alih alih menghangatkan, kadang malah membuat kepanasan. Itulah yang sebenarnya coba kita renungkan bagaimana cara kita untuk sekedar memberikan kenyamanan dalam hangatnya kehadiran kita kepada mereka yang sedang membutuhkan.
Tentunya bukan serta merta membuka bajunya dan mengusap perutnya atau menggoyang goyangkan jari di depan hidungnya. Melainkan bagaimana bersikap agar kita bisa membuat sebuah interaksi yang nyaman.
Sebuah penelitan membuktikan bahwa pelukan adalah perbuatan mulia yang dapat menurunkan rasa sedih. Kenyamanan dalam dekapan merupakan obat manjur bagi mereka yang sedang membutuhkan kekuatan.Apalagi jika itu adalah orang yang memiliki kedekatan emosional.
Siapa sih yang tak suka dipeluk?
Bukankah semenjak kecil kita sudah diajarkan untuk saling berpelukan oleh para Teletubbies? Ya dengan cara ini kita dapat membuat orang orang yang kita anggap berharga dalam hidup menjadi lebih bahagia dan tentunya nyaman.
Kehangatan yang ditawarkan oleh sebuah sentuhan menyeluruh badan yang dinamakan pelukan membuat siapapun akan merasa sangat nyaman. Bahkan bisa membuatnya tertidur, contohnya anak anak yang dalam pangkuan. Bayangkan jika itu adalah pelukan dari orang orang yang paling berharga di hidup kita. Oooh senangnya bukan kepalang.
”Kemesraaan iniii , janganlah sampai berlalu~”
Menghangatkan tak hanya tugas pelukan. Ada perbuatan lainnya yang juga dapat menghangatkan. Salah satunya adalah saling bertukar pikiran. Saling berbincang. Antar dua atau lebih dalam percakapan yang sederhana. Jika sedang dalam nongkrong ngobrol santai tentang hasil liga inggris atau apa merek skincare yang bagus.
Tentunya dengan berbincang seperti ini kedekatan antar jiwa semakin terjalin. Di situlah kehangatannya. Jadi tak perlu yang berat berat dalam bercakap cakap. Tak melulu harus soal hubungan.
“Mungkin tentang ikan paus di laut. Atau mungkin tentang bunga padi di sawah”
Lalu jika pada akhirnya kehangatan datang pada jiwa jiwa yang membutuhkan maka akan timbul rasa nyaman. Lantas bagaimana dengan pembicaraan yang mendalam? Apakah tak perlu? Tentu itu juga perlu sayang. Siapa yang tak ingin didengarkan ketika kita bicara tentang apa yang terjadi hari ini.
Maka ketika sebuah interaksi antar hati terjadi antara kedua insan, jangan sungkan untuk lebih banyak mendengarkan. Tapi jangan lupa untuk memberikan sebuah kalimat kehangatan yang membuat orang itu merasa tak sendirian di bumi yang gersang akan kasih sayang ini.
“Percayalah padaku meski ditengah gelap malam, kamu nggak sendirian”
Kehangatan memang dibutuhkan oleh setiap badan. Apalagi setelah diterpa dinginya sikap kehidupan yang membuat jiwa sakit tak karuan. Saatnya berperan layaknya minyak kayu putih dan selamatkan jiwa jiwa itu dari dinginya sendunya angin malam. Saya merasakan bahwa kita memang perlu untuk saling menghangatkan apalagi ini sedang musim penghujan.
Itulah apa yang diinginkan oleh minyak kayu putih untuk dijadikan sebuah renungan. Terlalu dipaksakan memang. Tapi benar adanya. Mari saling menghangatkan satu sama lain, apalagi kalian yang sedang dalam situasi perang dingin.
Tapi jangan salahkan dingin, karena tanpa dingin maka hangat tak akan begitu berharga rasanya. Lalu jangan hanya mendekap dan saling berbicara, karena kadang kehangatan tak selalu berawal dari suhu di atas rata-rata, maka tambahkanlah sedikit cinta.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”