Kenapa Yah Menjelang Usia 25 Tapi Hidup Kok Masih Gini-Gini Aja?

Quarter Life of Crisis, katanya. Bangkit dan mulai aja dulu.

25 tahun menjalani hidup baru sadar ternyata selama ini enggak menghasilkan apa-apa. Banyak orang di luar sana umur 25 sudah punya pendapatan jutaan yang jumlahnya enggak sedikit.  Banyak orang di luar sana umur 25 sudah banyak karya. Banyak orang di luar sana umur 25 sudah melancong ke berbagai wilayah dalam ataupun luar negeri. Banyak orang di luar sana umur 25 sudah kokoh pada agama dan keyakinannya. Banyak orang di luar sana umur 25 sudah menemukan pelabuhan hati yang terakhir.

Advertisement

Selama ini hidup ngapain saja sih kalau 25 tahun masih kayak anak SMA yang kurang jelas arah dan tujuan hidupnya mau kemana. Kadangpun merasa iri dengan mereka di usia yang lebih muda, namun sudah lebih sukses. Bukan berarti tidak bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan, namun malah merasa telah menyia-nyiakan nikmat Tuhan. Semuanya mungkin bukan hanya tentang uang, namun tentang pencapaian diri. Bukan ingin di kenal orang, namun tentang prestasi. Bukan karena orang lain sudah sedangkan aku belum, namun tentang menyia-nyiakan waktu.

Banyak yang bilang “nanti akan datang di waktu yang tepat”. Pada dasarnya waktu yang tepat tidak datang jika kita juga tidak berusaha. 25 tahun ini Tuhan akhirnya membukakan mata kembali untuk segeralah kau bangun, segeralah kau berlari. Jangan lihat teman-temanmu yang telah sukses, jangan pula lihat teman-teman yang masih tertinggal. Kau punya timer sendiri, bangun dan berlarilah. 

Pertengahan umur 23, benar-benar awal bekerja, menghasilkan uang dari kerja keras sendiri. Ingin foya-foya untuk diri sendiri, membahagiakan diri sendiri, ingin membanggakan orang tua dan ternyata habis, tanpa menyisakan tabungan, hahaha memang tolol. Di pertengahan umur 24 menjelang 25 Tuhan menyadarkan bahwa gaji bulanan tidak cukup layak untuk dinikmati sendiri.

Advertisement

Tuhan membukakan mata, orang tuamu sudah renta, sudah tak berpenghasilan, kakak-kakakmu sudah berkeluarga dan sudah punya tanggung jawab masing-masing, siapa lagi yang akan membahagiakan orang tua, mencukupi kebutuhan mereka, siapa lagi yang akan membayar hutang-hutang mereka jika hanya tinggal aku seorang yang jadi tumpuan. Tapi aku juga perlu bahagia, aku juga ingin fashionable seperti teman-temanku yang lain. 

Ku tengok teman-temanku lagi, keinginan yang sama namun dengan kondisi yang berbeda, kadang ku menyesal kenapa tidak dari dulu saja aku mengumpulkan pundi-pundi uang, yang sebenarnya ada banyak peluang untuk itu. Namun menyesalpun tak akan berarti apa-apa jika memang tak ada tindakan. Menjelang umur 25 ini aku mulai membuka usaha, meniti sedikit demi sedikit, mulai mengerjakan hobby yang sudah lama sekali ku tinggalkan, memulai menulis lagi yang semoga kelak akan menginspirasi banyak orang, yang semoga kelak akan jadi ladang pahala dan rejeki. Memulai karir akademis tentunya juga menjadi yang ingin ku lakukan, memang jalannya tidak akan mudah dan mulus, namun yang ku yakini aku tidak ingin lagi menjadi pribadi seperti tahun-tahun sebelumnya, ya udah deh mulai aja dulu. 

Advertisement

Umur 25 bagiku adalah titik awal meniti karir, kembali menjadi diriku yang penuh semangat untuk bangkit, untuk mengukir pencapaian diri, prestasi, waktunya untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah permulaan. Tidak ada kata minder untuk kembali belajar. Ku ucapkan Terima Kasih kepada kalian inspirator-inspirator ku yang telah sukses terlebih dahulu, terima kasih telah menghadirkan rasa iri yang telah membangunkanku. Terima kasih kalian yang menyepelekanku, memang brengsek sih kalian, tapi terima kasih telah menyadarkanku. Diumur 25 masih gini-gini aja?

Kalau kataku sih waktunya kamu bangkit, waktunya kejar apa yang belum kamu raih, jadilah orang sukses versi dirimu sendiri. Tak perlu menjadi orang yang bergelimpangan uang, tapi jadikanlah dirimu bermanfaat bagi kedua orang tua, bagi sesama. Sukses bukan hanya tentang uang, namun sukses tentang keberhasilan akan angan-anganmu. Di umur 25 bukan batasan dimana segala-segalanya menjadi terwujud tapi umur dimana banyak mimpi mulai diraih. 

Tidak masalah jika kamu belum menemukan jalannya, tidak masalah jika bahkan kamu tidak tahu mimpimu, tidak tahu kemana arah yang akan dituju, namun mulailah dari membuka mata dan pikiranmu. Pesan dariku “dirimu bukan hanya milikmu, banyak orang diluar sana perlu uluran tangan. Jadilah bijak dalam segala situasi. Semoga kita tumbuh dewasa dengan hati dan logika." fashionable seperti teman-temanku yang lain. Ku tengok teman-temanku lagi, wake up and run. Pertengahan umur 23, benar-benar awal bekerja, menghasilkan uang dari kerja keras sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Orang yang sudah Bahagia melihat orang lewat