Pernah tidak melihat orang yang bertato di jalan, bukankah itu suatu hal yang menarik? Tapi mengapa tato tersebut dianggap buruk terus bahkan di cap kriminal oleh orang sekitar padahal itu kan sebuah kesenian. Menurut Dellu Uyee di video short youtubenya Uyeee channel yang berjudul Tatto is not a crime,
… Tidak semua orang orang bertatto itu kriminal, orang yang tidak bertatto pun bisa melakukan kriminal. Jadi, jangan sama ratakan orang-orang yang bertatto itu seorang kriminal. Tatto is not a crime.
Jadi dari perkataannya itu, bisa ditanggapi kalau memang tato itu tidak mengakibatkan hal yang buruk dan personal orang yang melakukannyalah yang harus lebih diperhatikan, bukan tatto nya.
Tato itu sangatlah cantik dengan banyaknya arti di dalamnya yang dijadikan sebuah seni di tubuh. Bahkan, tato pun memiliki hal yang berkaitan dengan segi sosial, budaya, dan agama yang ada. Karena hal tersebut di artikel ini, saya akan menjelaskan mengapa banyak orang-orang sering menganggap tato itu hal yang tidak baik.
Stigma Sosial Terhadap Tato
Tato adalah contoh hasil dari sebuah ide atau perwujudan ekspresi untuk menunjukkan hal yang ‘berbau’ estetika, serta dalam konsepnya itupun adalah sebuah kesenian. Tentu hal tersebut sangatlah jauh dari kata mewujudkan sebuah ‘kejahatan’ dan ‘keburukan’. Jadi, sangatlah tidak baik kalau menanggapi itu adalah hal yang buruk.
Banyak sekali stigma tentang hal ini di masyarakat, karena masyarakat itu sangatlah mudah dalam melabeli suatu hal yang tidak berkaitan dengan yang sebenarnya. Karena banyak kriminalitas yang mengunnakan tato di bagian tubuhnya dalam melakukan tindakan kejahatan, padahal tidak semuanya seperti itu. Dikutip dari Larsen, Patterson, & Markham, 2014 Dalam riset Tattoo or Taboo? Tattoo Stigma and Negative Attitudes Toward Tattooed Individuals oleh Kristin Broussard dan Helen Harton, 2017 :
Because tattoos are a controllable stigma, they also represent a choice made by the tattooed person rather than an unavoidable, inherited attribute, which may help legitimize the public’s negative perceptions."
Dari kutipan tersebut sangatlah kemungkinan bahwa masyarakat itu bisa mendapatkan perspektif yang negatif terhadap orang bertatto karena hal tersebut itu sangatlah berbeda dari norma yang ada dengan lingkungan sekitar, seperti tempat yang bersih namun ada kotoran di dalamnya.
Adat Budaya Suku yang Memiliki Tato di Indonesia
Tahukah kalian bahwa di antara banyaknya suku-suku di indonesia, ada beberapa suku yang memiliki adat dalam memiliki tato di tubuhnya. Contohnya yaitu seperti suku Dayak, Suku Dayak memiliki tradisi dalam seni tato, karena adat tersebut adalah ritual tradisional yang memiliki kaitan dengan peribadatan, kesenian dan pengayauan serta sebagai penanda status sosial juga untuk identitas kelompok.
Dikutip dari Coomans, 1987, dalam jurnal Pemaknaan dan Konsekuensi Budaya Tato Pada Suku Dayak oleh Elok Feni Sia dan Taufik Akbar Rizqi Yunanto, 2019,
Budaya tato juga diturunkan dari generasi ke generasi sebagai warisan yang suci karena itu tidak boleh dibuat dengan sembarangan."
 Dari kutipan barusan bisa dilihat semisalnya budaya Tato juga memang diharuskan ada dan menjadi sebuah warisan kesenian di suku Dayak dan masyarakat tidak boleh membuatnya dengan sembarangan ataupun menganggapnya suatu hal yang tidak baik terhadap adatnya.
Pandangan Agama Terhadap Tato
Masyarakat pun tidak jauh mengambil persprektif dari agama yang mayoritas masyarakatnya itu memiliki agama Islam. Sebab dalam islam itu Tato adalah hal yang diharamkan oleh umatnya. Dikutip dari Ustadz Khalid Basalamah di video youtube 3jagad yang berjudul Hukum tato dalam Islam – Ust Khalid Basalamah,
tidak diperbolehkan mentatto, baik tubuh ataupun bagian wajah semuanya sama tidak dibolehkan, semuanya dilarang oleh agama islam.
Dari yang dimaksud barusan, bahwasanya umat Islam itu memang diharamkan dalam melakukan tato di tubuh mereka sendiri. Karena ketika kita ingin sholat, pasti sebelum itu berwudhu terlebih dahulu dan dengan memiliki tato di tubuh itu dapat menghalangi air wudhu untuk bisa meresap ke kulit kita.
Namun apakah harus dengan hal tersebut, masyarakat menganggap tato adalah hal yang buruk? Tentu saja tidak, karena memang terlihat tidak baik di sisi agamanya namun pastinya perilaku orangnya juga pasti tidak semuanya mencerminkan keburukan juga.
Demikian yang bisa saya tuliskan tentang artikel ini. Kesimpulan yang bisa didapatkan yaitu, janganlah semua hal disamakan dengan sudut pandang sendiri, karena masyarakat perlu yang namanya toleransi. Selagi itu bukanlah hal buruk mengapa tidak membiarkannya saja? Bukankah itu hal yang menarik juga untuk diperhatikan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”