Pernah kumpul sama temen-temen angkatan sekolah atau juga kampus nggak? Yang dulu udah bareng terus dan sekarang udah dengan kesibukannya masing-masing?
Nah di saat kumpul itu apakah suka ada yang bilang ‘padahal waktu zaman kita itu ngga ada kaya ginian ya? Enakan zaman kita dulu’
 Pasti ada di antara kalian atau juga teman-teman kalian sering banget untuk berkata demikian.
Saya jadi teringat wawancara Vincent & Desta bersama dengan Bambang Pamungkas. Yang bilang bahwa Bambang tidak ingin menyaksikan pertandingan timnas di tribun VIP.
Alasannya sederhana, karena menurut Bambang jika ia menonton pertandingan timnas di tribun VIP maka ia akan bertemu dengan rekan-rekannya yang dulu berjuang dengannya dan terlontarlah kalimat tersebut ‘eh inget ngga waktu dulu pas zaman kita’
Menurut saya, orang itu suka hidup di masa lalu. Menceritakan masa-masa kejayaan mereka sewaktu dunia belum semasif sekarang. Ya mirip-mirip dengan fans klub sepak bola yang selalu mengungkit-ungkit kejayaan masa lalu.
Tapi kalaupun ada pembelaan, pastinya hanya ungkapan ‘momen terbaik’ atau ‘pada masanya’ misal bagi saya, momen terbaik AC Milan adalah ketika diperkuat pemain-pemain seperti Shevchenko, Inzaghi, Nesta, Maldini.
Entah kenapa orang-orang tersebut seperti tidak ingin hidup di masa sekarang. Di mana persaingan sangat cepat, seakan zamannya sudah ‘berlari’ kencang, dan tidak berjalan lagi.
Jadi mungkin kalian harus waspada dengan atasan atau juga teman lama yang selalu mengungkit masa lalu, masa kejayaan dengan kata pembuka ‘dulu’
Memang menurut saya, tiap masa ada orangnya dan tiap orang ada masanya.
Dahulu mungkin kita kenal kalau dari segi musik banyak musisi yang mati-matian menciptakan lirik, notasi yang akan dikenang sepanjang masa dan hasilnya memang masih ada yang menikmati hingga sekarang.
Dan juga sekarang sudah beragam musik, musisi, yang menciptakan banyak karya yang timbul sebentar kemudian hilangnya lama.
Tulisan ini pun berangkat dari keresahan saya yang tiap kali mendengarkan teman, kerabat, atasan yang selalu mengelu-elukan zaman dahulu.
Dan setelah saya pikir-pikir lagi, bisa jadi orang tersebut tidak bisa move on. Tidak bisa hidup di zaman sekarang dan hanya mendapatkan glorifikasi dari masa lampau.
Bagaimanapun sekarang semuanya harus siap menghadapi tantangan. Apa yang ada di depan mata. Perubahan-perubahan apa yang akan terjadi.
Jika hewan satu persatu punah dan muncul spesies-spesies baru, bukankan itu juga berlaku bagi manusia? Jika kemajuan teknologi dan juga ilmu pengetahuan berkembang bukankah kita harus mengikuti juga?
Tapi tidak salah-salah amat untuk hidup dan mengenang masa jaya sebuah produk, sebuah karya, sebuah cipta yang tenar di masanya.
Namun jika selalu mengglorifikasi masa lampau, apakah tidak ingin berbuat sesuatu dan beradaptasi dengan masa sekarang?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”