Banyak dari kita yang sangat menyukai makanan penutup atau dessert. Makanan penutup atau dessert ini biasanya dimakan setelah makanan utama atau dapat dikatakan sebagai makanan terakhir. Bisa dibilang kalau makan tanpa adanya dessert itu kurang lengkap rasanya. Apalagi, jika makanan penutup itu memiliki rasa dan tekstur yang unik seperti jajanan tradisional yang terjual di pasaran.
Jajanan tradisional tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Eksistensi jajanan tradisional dari tahun ke tahun akan terus dicari oleh masyarakat umum maupun masyarakat yang sedang berkunjung ke daerah lain. Makanan yang tentunya setiap daerah berbeda-beda rasa maupun tampilannya ini pasti sangat banyak penggemarnya baik dari kalangan anak-anak , remaja, maupun orang tua.
Namun, saat ini sudah jarang sekali kita menemukan makanan yang kita dambakan ini. Jajanan tradisional seolah tergantikan oleh jajanan modern yang terjual di food court ataupun di pusat  perbelanjaan yang sering kali masyarakat khususnya para remaja kunjungi. Sebenarnya, makanan modern yang terjual di pusat perbelanjaan juga tak kalah enaknya dengan jajanan yang terjual di pasar. Namun, ada beberapa perbedaan yang dapat dirasakan ketika mencicipi jajanan modern dengan jajanan tradisional.
Jajanan pasar atau jajanan tradisional merupakan makanan yang berukuran kecil atau sekali makan (one bite size) dan biasanya dijual di pasar-pasar tradisional. Rasa dari jajanan pasar kebanyakan adalah manis dan ada beberapa juga yang gurih. Jajanan pasar dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet dan berasal dari bahan baku yang mudah ditemukan, namun tidak memiliki masa simpan yang lama. Jajanan tradisional biasanya dibuat dan diolah oleh orang yang sudah berpengalaman.
Jajanan modern merupakan makanan yang telah mengalami proses modernisasi dan pengembangan ide kreatifitas masa kini. Jajanan modern juga tak kalah lezatnya dari jajanan tradisional. Jajanan modern tentunya sering kita temukan dan kita dapatkan. Oleh sebab itu, jajanan modern saat ini sudah mengalami penambahan dalam bahan baku produksi. Misalnya penambahan bahan pengawet, bahan pewarna, dan perasa sintetis yang mampu mempengaruhi proses kinerja tubuh.
Rasa yang alami tanpa perasa sintetis juga tetap dipertahankan dalam ciri khas rasa dari jajanan pasar ini. Untuk pengemasan dari jajanan pasar itu sangat simple dan menggunakan bahan yang terkesan sederhana, namun tetap mampu membungkus isi keseluruhan jajanan pasar. Seperti misalnya menggunakan plastik transparan, daun pisang, daun pandan, dan ada juga yang dimodifikasi menggunakan mika atau alumunium foil.
Kebanyakan dari jajanan pasar itu dijual di daerah pasar tradisional atau pada saat adanya bazar UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Jajanan pasar yang terjual rata-rata adalah bika ambon, onde-onde, lemper, kue cucur, klepon, donat salju, dan masih banyak lagi. Namun, ada beberapa jajanan pasar yang jarang sekali kita temui dan hanya berada di tempat khusus yang menjualnya. Jajanan yang jarang kita temui itu seperti:
Grontol
Grontol merupakan makanan tradisional dari Jawa Tengah yang terbuat dari jagung yang telah dipipil dan direbus. Setelah direbus, jagung akan dihidangkan dengan taburan kelapa parut dan gula jawa cair.
Tiwul
Makanan ini jarang sekali orang ketahui. Tetapi untuk orang yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, pasti tidak asing dengan makanan ini. Makanan ini hampir sama seperti nasi. Namun, tiwul berbahan dasar singkong yang dikeringkan dan dijadikan makanan pokok pengganti nasi pada waktu penjajahan Jepang. Rasa dari tiwul itu tergantung cara pengolahannya. Ada yang diolah dengan rasa gurih, dan ada pula yang disajikan dengan rasa manis.
Lemet
Lemet merupakan makanan tradisional yang berbahan dasar utama singkong, gula jawa dan kelapa yang dicampur jadi satu, setelah itu dibungkus menggunakan daun pisang. Cara mengolah makanan ini yaitu dengan metode pengukusan. Lemet memiliki tekstur yang lengket dan padat. Â Makanan ini sangat lezat jika dihidangkan selagi panas.
Gatot
Gatot merupakan makanan khas Jawa Tengah yang berbahan dasar fermentasi singkong. Cara pembuatan makanan ini membutuhkan waktu kurang lebih 30 hari. Proses ini membutuhkan waktu yang lumayan lama karena proses fermentasi singkong melalui bantuan suhu udara dan harus dijemur setiap hari sampai singkong berwarna hitam. Gatot memiliki tekstur yang sedikit lengket dan biasanya dihidangkan dengan taburan kelapa parut.
Lupis
Makanan tradisional yang berasal dari bahan baku beras ketan ini, memiliki ciri khas yakni bertekstur legit dan manis. Lupis sering kali dihidangkan dengan taburan kelapa parut dan gula jawa cair.
Dibalik kenikmatan dan lezatnya berbagai macam jajanan pasar, tentunya harga yang dijual tidaklah terlalu mahal dan sesuai dengan kantong pelajar. Walaupun dibuat dengan waktu yang lumayan lama dan proses yang rumit, namun jajanan pasar dijual dengan harga murah untuk mempertahankan eksistensinya sebagai makanan khas yang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan. Ketika kalian pergi ke pasar untuk membeli jajanan pasar seperti cenil, klepon dan sejenisnya, maka kalian dapat membeli dengan harga berapapun sesuka kalian.
Jajanan pasar sangat nikmat ketika fresh setelah diproduksi atau setelah dimasak. Ketika baru keluar dari proses pemasakan dan masih berasap, kelezatan dari makanan tersebut menambah berkali-kali lipat. Jajanan pasar biasanya dijual pada waktu pagi hari untuk sarapan dan biasanya juga disuguhkan pada saat ada acara keluarga maupun sebagai oleh-oleh. jajanan pasar pada umumnya dapat dikonsumsi kapanpun. Namun, masa simpan yang relatif cepat mengharuskan kita untuk segera mengkonsumsinya setelah dibuka.
Jajanan pasar yang memiliki berbagai macam ciri khas dan menjadi kuliner yang dicari-cari ketika berkunjung ke suatu tempat harus terus ada dan tetap mengedepankan kualitas sekaligus ciri khas dari makanan tradisional tiap-tiap daerah tersebut. Banyak sekali cara yang dapat di lakukan untuk mempertahankan produksi sekaligus penjualan jajanan pasar ini, sehingga makanan khas daerah di Indonesia dapat dikenal oleh masyarakat dalam maupun luar negeri.
Ciri khas dari jajanan pasar memiliki daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihanya. Tidak ada salahnya sebagai warga negara yang cinta akan tanah air Indonesia, kita dapat mempertahankan makanan dari warisan leluhur.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”