Tepatnya pada Senin ( 02/03/2020), pemerintah mengumumkan salah satu masyarakatnya positif virus covid-19. Pemberitaan ini menjadi trending topik di semua media baik cetak, elektronik dan sosial media. Setelah beberapa hari kejadian tersebut, sekolah dan perguruan tinggi pun ditutup selama 2 Minggu. Dengan harapan dapat meminimalisir pasien positif selanjutnya sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan normal. Tidak disangka waktu 2 minggu tersebut diperpanjang sampai detik ini. Sudah banyak perubahan – perubahan baik positif dan negatif yang diterima masyarakat selama masa pandemi contohnya saja masyarakat saat ini lebih menjaga kebersihan dan patuh terhadap protokol kesehatan. Namun, dari segi ekonomi telah dikonfirmasi dari segala sektor mengalami penyusutan pendapatan dan dari segi pendidikan para pelajar belum diijinkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka tetapi cara efektif yang ditempuh saat ini adalah online. Hal inilah yang menjadikan masyarakat harus berpikir aktif lagi agar bisa bertahan pada masa pandemi ini.
Orang tua saya merupakan salah satu dari masyarakat Indonesia yang terkena imbas covid-19. Bukanlah hal yang mudah untuk kami tetap bertahan mengingat hidup harus tetap berjalan dan percaya setelah turun hujan pasti ada pelangi yang indah. Atas dasar imbas covid-19 dan ingin menambah pengalaman dibidang usaha, akhirnya saya memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha kecil-kecilan yang berfokus pada pakaian import bekas bermerek. Usaha semacam ini merajalela pada masa pandemi terbukti banyak akun Instagram thrift shop dengan fokusnya masing-masing. Peminat dari thrift shop juga semangkin meningkat karena konsumen bisa mendapatkan barang – barang bermerek dengan kualitas yang masih bagus dan layak pakai.
Saya bersama dengan teman akrab saya memberi nama thrift shop kami yaitu “bukan toko bangunan”. Dengan nama tersebut kami cukup berhasil membuat konsumen bertanya – tanya dan penasaran apa yang ada di balik “bukan toko bangunan”. Menyatukan dua kepribadian dan pemikiran dari orang yang berbeda bukanlah hal yang mudah bagi saya dan teman saya. Kami harus mampu memahami karakter masing-masing agar menemukan ide-ide dan mencapai target pasar.
Dengan modal awal Rp 500.000, kami tidak bisa membeli barang dalam bentuk bal besar dengan perkiraan harga Rp 3.000.000 – Rp 8.000.000. Strategi awal yang bisa dilakukan pada saat itu adalah hunting barang ke pasar – pasar thrift, hal itu berguna untuk mengurangi risiko seperti tidak adanya barang – barang yang sobek dan kotor serta kualitas terjamin. Hunting pertama kami memperoleh 5 crewneck dan sisa modal tersebut kami gunakan untuk membeli serba serbi packaging ( plastik, logo, sticker, mini give).
Kami mempromosikan barang – barang thrift dengan memanfaatkan aplikasi Instagram dan market place pada facebook. Untuk jadwal pemostingannya adalah sekali dalam seminggu sebanyak 5 crewneck. Kami sadar jumlah tersebut masih terlalu sedikit namun kami berpikir 5 crewneck sudah cukup karena owner harus membagi waktu untuk bisnis dan kuliah.
Dalam memasarkan barang thrift, penjual harus mampu mengubah mindset konsumen yang beranggapan bahwa thrift adalah barang bekas dan adanya gengsi tersendiri untuk mengenakannya serta penjual akan lebih baik jika menjalin interaksi kepada viewers agar akun thrift tidak pasif. Oleh karena itu, kami memanfaatkan fitur Instagram berupa story 24 jam. Dalam story tersebut kami mempublish konten – konten yang berisi ootd barang – barang thrift dengan tujuan agar konsumen mendapatkan inspirasi style dengan konsep yang berbeda.
Usaha thrift shop kami sudah berjalan selama 5 bulan sejak dibuka pada awal November 2020. Diperkirakan sudah lebih dari 90 crewneck terjual dalam jangka waktu 4 bulan tersebut. Dalam rangka memanfaatkan akun Instagram “bukan toko bangunan”, kami tidak ingin konsumen menunggu barang baru selama seminggu sekali. Oleh karena itu, kami juga membuka open order masker organik dengan tujuan utama agar pemasukan tidak hanya dari terjualnya crewneck. Untuk rencana kedepannya saya dan teman saya akan membuka paket usaha kecil. Dalam dunia thrift, paket usaha merupakan paket pakaian bekas yang dengan isi yang paling sedikit adalah 5 pakaian bekas. Dengan dibukanya paket usaha kecil kami berusaha mempermudah masyarakat yang akan membuka usaha thrift ini untuk wilayah Sumatera Utara.
Sebagai manusia kita tidak bisa menghentikan akan datangnya sebuah bencana. Setiap musibah yang datang pasti memiliki hikmahnya dan seharusnya dijadikan pembelajaran hidup untuk kita sebagai makhluk ciptaan tuhan. Peluang datang dan pergi setiap waktu, tergantung manusia apakah peluang tersebut akan digapai atau bahkan hanya dianggap sebagai angin lalu saja.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”