Pujian bukan semata-mata sebaris kata-kata yang dimuntahkan dari mulut, bukan juga sebatas makanan enak untuk ego manusia. Pujian memiliki kekuatan yang luar biasa, mulai dari meningkatkan kepercayaan diri seseorang, hingga menghentikan percobaan bunuh diri. Walaupun sering bikin nggak nyaman, tapi nggak ada salahnya kita mencobanya.
Cukup banyak yang merasa kurang nyaman ketika dipuji. Ada yang merasa seperti ada udang dibalik batu, entah apa yang diinginkan oleh si pemuji dari kita makanya ia memuji kita. Ada yang takut menjadi sombong karena menerima pujian, sampai ada juga yang beralasan karena memuji-dan-menerima-pujian bukanlah bahasa cintanya, cehyelah…
Tapi tahu nggak, menerima pujian adalah salah satu bentuk self-love, dan memberikan pujian juga merupakan salah satu bentuk dukungan lho. Ini karena sifat manusia yang pada umumnya suka mencari-cari kekurangan, termasuk kekurangan diri sendri. Karena sifat ini, jangan heran banyak orang yang merasa rendah diri dan merasa kurang berharga.
Nah, dengan menerima pujian, kita bisa menyadari, ternyata masih ada hal-hal positif dan baik dari diri kita yang kita sendiri nggak tahu, tapi orang lain tahu dengan jelas lho.
Bahkan, pujian juga bisa menjadi salah satu alat pencegah percobaan bunuh diri. Aku pernah membaca pengalaman seseorang yang hampir bunuh diri tapi gagal karena orang lain memujinya. Jadi, dia adalah seorang korban bullying disekolahnya yang merasa depresi dan putus harapan.
Pada suatu pagi hari dalam perjalanan menuju sekolahnya, dia sudah berencana untuk membunuh dirinya sendiri di toilet sekolahnya, bahkan ia sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tapi sesampainya di sekolah, tiba-tiba ada seorang anak yang menghampirinya, dan berkata bahwa topi yang ia kenakan sangat keren.
Siapa yang mengira, sebuah kalimat sederhana yang sepertinya tidak penuh makna ini ternyata bisa berdampak begitu besarnya hingga menggagalkan rencana bunuh diri. Kalau sudah begini, yakin masih nggak mau mencoba memberi dan menerima pujian?
Tidak perlu memuji yang heboh. Cukup dengan menyapa dan memuji penampilannya, atau tas nya, atau kerja kerasnya, itu sudah cukup membuat ia senang. Tapi buat yang nggak suka dipuji gimana dong?
Well, aku juga bukan orang yang senang dipuji dan jujur akupun masih sering latah menolak pujian itu dan merasa gak pantas. Tapi pelan-pelan, aku mencoba merubah latahku menjadi memuji kembali si pemuji. Nggak mudah, but this is worth to try.
Anggap saja pujian itu sebagai sebuah hadiah, saat kita menerima hadiah, bukankah kita diajarkan untuk menerima dan mengucapkan terima kasih? Bahkan kalau bisa membalas hadiah tersebut dengan hadiah juga.
Pemberi hadiah manapun pasti akan sangat sakit hati kalau tahu hadiahnya kita tolak, maka tidak ada salahnya untuk menerima hadiah/pujian itu, mengucapkan terima kasih, dan memuji ia kembali. Siapa tahu, pujian kita ternyata bisa menyelamatkan dirinya juga mimpi-mimpinya. Never underestimate the power of a random compliment.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”