Saat kelas 3 SMA aku berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di kedokteran UGM. Mama juga merestui dan memberi dukungan penuh. Aku pun sangat bersemangat belajar dan menyiapkan segalanya agar keinginanku itu terwujud. Hari yang dinanti tiba, UGM mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru. Syarat-syarat yang diperlukan, aku siapkan dengan sebaik mungkin. Akan tetapi, saat aku akan mendaftar Mama meminta aku untuk menundanya. Menunggu pengumuman SNMPTN, jika tidak lolos barulah aku mendaftar di UGM. Karena sebelumnya aku sudah mendaftar SNMPTN di UNY (Fisika dan Pendidikan Fisika) dan UNS (PGSD). Aku menurut saja.
Tanggal 9 Mei 2015 adalah hari yang aku tunggu. Hari itu aku akan menerima hasil SNMPTN. Pukul 17.00 aku membuka website pengumuman, ternyata aku dinyatakan lolos SNMPTN di UNY pada program studi Fisika. Saat itu rasaku tak karuan. Antara senang dan bingung dan nggak tau harus bahagia atau sedih. Kupeluk erat mamaku dengan air mata yang bercucuran. Pokoknya rasanya nano-nano banget deh J. Beberapa hari aku masih belum sadar dan percaya kalau sudah di terima di perguruan tinggi. Dan itu artinya impianku kuliah di kedokteran UGM kandas. Aku tidak keberatan dengan hal itu, cuma kecewa dikit karena batal jadi dokter.
Selanjutnya aku mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan untuk sah menjadi mahasiswa Fisika di UNY. Menjalani perkuliahan selama empat tahun dengan segala drama-dramanya. Senang, sedih, kecewa, dan marah pernah dirasakan selama menjadi mahasiswa. Terlebih saat mengerjakan skripsi, karena di tengah perjalanan terpaksa harus ganti topik penelitian. Luar biasanya rasanya. Ketika sudah menemukan topik baru artinya kendala baru menyapa. Tetapi kendala dan drama-drama itu bisa aku lewati tentu karena bantuan dari dosbing, mama, dan teman-teman segala cuacaku. Butuh waktu 10 bulan untuk menyelesaikannya. Setelah drama-drama panjang yang menguras hati, tenaga, dan pikiran akhirnya pada tanggal 31 Agustus aku diwisuda. Tepat dengan bulan lahirku, jadi kado terindah kaan..hehe
Tidak berhenti disitu, drama fresh graduate pun dimulai. Aku mencoba melamar pekerjaan di beberapa perusahaan swasta, BUMN, termasuk melamar CPNS. Tapi semuanya gagal. Merasa hancur, pasti. Singkat cerita, bulan Maret 2020 aku dan mama sepakat untuk aku melanjutkan S2. Aku mulai searching tentang PMB Pascasarjana Fisika dan juga kampusnya. Mulai dari UNM, UB, ITS, UNS, dan UGM semua aku jelajahi (via online). Dan kita memutuskan mengambil S2 di UGM. Berharap keinginan lima tahun lalu dikabulkan meski di prodi yang berbeda. Semua yang dipersyaratkan sudah terpenuhi. Tinggal menunggu pengumuman saja. Aku merasa sangat khawatir, takut kalau nggak lolos. Masa iya jadi pengangguranL. Tapi setelah melihat pengumuman aku tenang, karena aku berhasil masuk S2 Fisika UGM.
Dari ceritaku ini, aku ingin menyampaikan bahwa setiap keinginan baik pasti akan dikabulkan sama Tuhan. Jika tidak, berarti akan diganti dengan yang jauh lebih baik. Semua yang terjadi pada kita adalah yang terbaik dari Tuhan. Meski kadang kita harus merasakan kecewa. Tak apa karena kita hanya butuh waktu untuk paham dan bisa menerima. Tahun 2015 aku ingin kuliah di kedokteran UGM, tapi tahun 2020 baru dikabulkan sama Tuhan tetapi di S2 lebih baik dari inginku saat itu (S1). Kita tidak pernah tahu saat yang tepat itu kapan, teruslah berusaha karena tidak ada usaha yang sia-sia. Tuhan telah menyiapkan yang terbaik untuk hambaNya.
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca, semoga segala cita-cita mulia kalian dapat terwujud.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”