Dear mas,
Suatu ketika aku pernah bertanya padamu tentang bagaimana rasanya selama tiga tahun ini kamu bisa menjalani kehidupanmu tanpa ada ibu di sisimu? Tanpa berpikir lama pun kamu mengatakan bahwa apa yang mereka lihat tidak seperti apa yang mereka bayangkan. Kamu memang terlihat baik-baik saja di mata mereka, tapi nyatanya kamu memang tidak sekuat yang mereka bayangkan. Mana ada di dunia ini orang akan baik-baik saja setelah kehilangan orang yang paling dia cintai?Â
Sama seperti seorang anak perempuan yang punya sosok ayah sebagai cinta pertamanya, anak laki-laki pun demikian. Ia punya ibu sebagai cinta pertamanya. Lantas jika seorang ibu sudah pergi meninggalkannya lebih dahulu, bukankah seorang anak laki-laki telah kehilangan cinta pertamanya?
Aku tahu cepat atau lambat setiap orang pasti akan dihadapkan pada kehilangan. Bagaimanapun wujudnya, setiap bentuk kehilangan selalu hadir tanpa pernah memberi tahu lebih dulu kapan ia akan datang.
Seperti kehilangan jabatan, kehilangan barang yang paling disukai, kehilangan rasa semangat, kehilangan harapan dan kehilangan orang tercinta. Ditinggal pergi untuk selamanya oleh orang tercinta adalah bentuk kehilangan yang paling menyakitkan sekaligus paling ditakutkan oleh setiap orang. Tapi bukankah kehidupan seperti itu? Semesta sudah punya waktu, dan rasanya kita memang harus bersiap-siap untuk menghadapi apapun bentuk kehilangan.
Mas, mungkin saat kehilangan seperti kemarin kamu mengira bahwa Tuhan sedang tidak adil padamu. Tuhan mematahkan hatimu begitu dahsyat dengan cara mengambil seseorang yang kamu cintai. Ketika kamu merasa bahwa Tuhan sedang tidak adil padamu ingatlah kata-kataku ini.
Bahwa manusia itu diciptakan sudah sesuai dengan takdirnya. Tuhan menciptakanmu dengan jalan yang telah Ia lukiskan. Tentunya jalan yang terbaik. Untuk setiap ujian yang kamu lalui, untuk bahagia yang kamu rasakan, untuk kepedihan yang menerpamu percayalah itu semua terjadi atas kuasaNya. Dan kamu dipilih-Nya karena Tuhan tahu bahwa kamu mampu melaluinya. Tuhan menyayangimu, Mas!
Atas kehilangan yang kamu rasakan, kamu butuh waktu untuk pulih. Di sela-sela waktumu untuk pulih, kamu akan bertemu dengan kenangan, bertemu rindu, tak jarang kamu dibuat menangis karena hanyut dan kembali mengingat. Tidak apa-apa, itu bagian dari proses.
Ini bukan soal melupakan, karena bagaimanapun juga wujud seorang ibu tak akan pernah bisa digantikan.
Tapi ini soal bagaimana kamu bisa kembali menjalani hari-harimu dengan lebih kuat lagi tanpa sosok ibu di sampingmu. Ini berat, tapi aku tahu kamu mampu. Terima kasih ya Mas, sudah bertahan sekuat ini. Sekali lagi, kamu boleh terlihat kuat dihadapan orang lain tapi di hadapanku kamu tak perlu lagi bersandiwara. Sungguh aku tidak akan baik-baik saja ketika melihatmu berpura-pura.
Menangislah jika menurutmu itu perlu. Saat kamu butuh tempat menangis paling aman, datangi saja aku.
Hati ini milikmu seutuhnya, yang akan turut merasakan apapun yang kamu rasakan. Telinga ini milikmu seutuhnya, yang berhak atas segala ceritamu- tentunya hanya akan kamu bagikan denganku. Bahu ini milikmu seutuhnya, dimana ia akan menjadi tempat bersandar paling nyaman yang semoga mampu menenangkanmu. Tangan ini milikmu seutuhnya, yang akan menghapus air mata dan segala kepedihanmu, yang selalu menggenggam jemarimu, memelukmu erat dengan penuh kehangatan. Percayalah semua akan baik-baik saja.
Berjanjilah untuk kuat. Tetap berdoa untuk ibumu, dan tetap tersenyum untukku. Aku merindukan tawamu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”