Kegelisahan Seorang Perindu

Rindu. Dia tidak tahu kapan ia harus datang dan pergi. Lalu, kapan waktu yang tepat ia dinantikan dan bahkan tidak dinantikan sama sekali. Ia tidak tahu kepada siapa seseorang yang tepat dan berhak yang nantinya ia rindukan. Ia juga tidak tahu kemana arah jalan yang tepat untuk melabuhkan rindunya itu. Karena sebenarnya dia pun tidak mempunyai alasan tepat mengapa ini semua dapat terjadi kepada dirinya yang menyebabkan ia bisa merindukan seseorang sebegitu dalamnya? Yang ia tahu, semua ini hanyalah membuatnya benar-benar pada posisi yang tidak nyaman untuk dirinya.

Bahkan dari terbitnya fajar di pagi hari, hingga sampai terbitnya rembulan di waktu malam hanyalah kebingungan dan kegelisahan yang ia dapati dalam kelamunnya itu. Terkadang ia bertanya pada angin yang berhembus menyapanya di malam itu, apakah rindunya ini salah? Apakah rindunya ini tidak tepat pada waktunya? Ataukah mungkin seseorang yang selama ini hadir dibenaknya tidak pantas ia rindukan?

Tetapi jauh di hati kecilnya, ia yakin rindunya itu tepat dan tidak salah. Ia hanya mengingikan pertemuan. Pertemuan yang selalu membuatnya tersenyum jika mengingatnya, membuatnya semangat jika sudah melakukan pertemuan itu. Namun, juga dapat membuatnya menitikan air mata jika ia menginginkan pertemuan itu dapat terulang kembali dengan orang yang sama.

Sering sekali juga ia bertanya pada hati kecilnya itu, mengapa selama ini untuk mewujudkan rindunya itu sangat amatlah sulit? Apakah ia adalah seseorang yang memang benar-benar tidak pantas untuk dirimu temui? Walau itu hanya sebentar saja? Dan sesulit itukah kau membahagiakan orang lain yang benar-benar tulus merindukanmu? Setidaknya dengan kamu bertemu dengannya itu membuat ia bahagia karena harinya sedikit lebih berwarna dari biasanya.

Dengarkan dan percayalah. Walaupun dirimu menemuinya, ia sadar dan sangat tahu bahwa pertemuan itu terjadi atas dilandasi dengan keterpaksaan. Dan sebenarnya ia pun juga tidak menginginkan pertemuan itu terjadi karena disertai keterpaksaan. Selain itu, ia juga tahu karena di hatimu tidak sama sekali terselip nama untuknya.