Kebudayaan di Wonosobo yang Masih Ada Hingga Sekarang

Budaya wonosobo

Kota Wonosobo adalah kota kelahiranku, dimana kota ini terletak di provinsi jawa tengah letaknya yang strategis dan berada di daerah pegunungan membuat Wonosobo menjadi kabupaten dengan potensi ekonomi, wisata, kebudayaan dan pertanian yang begitu besar dengan tanahnya yang subur dan terjaga kelestariannya dan udaranya sangat sejuk dan dingin kalau malam hari. Di sisi lain, Wonosobo juga terkenal dengan hasil pertanian dan perkebunannya. Mulai dari perkebunan teh yang berkembang menjadi Argowisata Tambi yang bisa kalian kujungi secara gratis tanpa dipungut biaya. Di sana bisa keliling di Kebun Teh Tambi yang begitu luasnya bagus juga untuk foto-foto atau cuma menikmati pemandangan dan udara sejuk dan ada juga kopi Arabica khas Wonosobo serta berbagai hasil sayuran, buah-buahan, rempah-rempah dan produk lainnya.

Advertisement

Di kota wonosobo ada alun-alun wonosobo yang biasanya setiap hari minggu atau weekend biasanya digunakan untuk berkumpul keluarga, kumpul sama temen temen, berolahraga, jalan-jalan, pusat hiburan rakyat hingga diadakan carnaval yang biasanya dilakukan kalau ada acara tertentu. Dulu sebelum alun-alun dilarang untuk berjualan setiap hari minggu sekililing alun-alun ada yang jualan baju, makanan, jajanan, minuman, pernak-pernik perhiasan bahkan saat SunMor (Sunday Morning). Alun alun terlihat sejuk dan menarik perhatian orang yang melintasi jalan protokol sekitar alun-alun, sayangnya sekarang alun-alun sudah tidak boleh ada yang jualan di sekililing alun-alun ini. Hal ini menjadi perhatian  bagi siapapun untuk mengunjunginya. D isekeliling Alun-Alun Wonosobo berdiri  beberapa bangunan seperti kantor pemerintah daerah, bank BRI, Bank Jateng, Pendopo,Taman Kota. Karena itu, selain berfungsi sebagai ruang publik, Alun-Alun Wonosobo menjadi sebuah tempat yang sering dikunjungi untuk beristirahat.

Salah satu budaya kesenian yang masih ada hingga sekarang adalah Tari Lengger. Uniknya, setiap kecamatan di Wonosobo juga memiliki kesenian yang bervariasi. Tari Lengger biasanya dipakai pada acara penyambutan, hari jadi Wonosobo, hajatan dan sebagainya. Tarian ini terus bertahan sampai saat ini di tengah beragamnya hiburan modern.

Tari Lengger ini dipentaskan oleh dua orang yaitu laki-laki dengan memakai topeng dan yang perempuan memakai pakaian tradisional. Mereka akan menari diiringi dengan alunan musik gamelan yaitu gambang, saron, kendang, gong dan lain lainnya, gerakan dan alunan musik tradisionalnya begitu indah untuk dinikmati sebagai tontonan atau hiburan di Jawa Tengah ini. Topeng-topeng maupun gerakan penari lengger ini pun beragam bentuk dan jenisnya, dalam setiap pentasnya setelah penari menarikan tariannya beberapa saat munculah penari pria, penari pria muncul terserbut sebagai pasangan dari penari perempuan, yang paling klimaks saat pertuntungan lengger yaitu penari pria biasanya sampai kesurupan, kemasukan roh-roh jahat, bahkan bisa memakan beling atau kaca. Hal macam inilah yang sering menarik perhatian penonton untuk menyasikkan pentas tari lengger.

Advertisement

Variasi pada kesenian Tari Lengger adalah adanya barongan, barongan ini sehari sebelum main biasanya dikasih seperti ritual dulu agar orang yang memaikai barongan tersebut bisa kesurupan, tetapi ada juga yang tidak melakukan ritual dulu tanpa mengurangi keindahan Tari Lengger tersebut. Selain budaya tari kota ini banyak kebudayaan, tempat wisata, makanan khas wonosobo, dan keindahan alam yang masih terjaga keasriannya, dari segi kebudayaan yang ada terdapat salah satu budaya yaitu upacara ruwatan rambut gimbal yang terletak di Dieng yang diadakan satu tahun sekali di bulan Agustus. 

Upacara pemotongan rambut pada anak-anak berambut gimbal yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Dataran Tinggi Dieng. Ritual ruwatan yang diadakan pada tanggal satu suro menurut  yang bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak rambut gimbal dari sukerta/sesuker (kesialan, kesedihan, atau malapetaka). Cukur rambut gimbal itu boleh dilakukan jika anak-anak yang memiliki rambut gimbal sudah meminta untuk dipotong tetapi harus memakai ritual ruwat atau ruwatan yang dipimpin oleh ketua adat setempat, yang boleh memotong rambut gimbal anak yang bersangkutan adalah orang tua anak sendiri dan harus dilakukan setelah orang tua memenuhi permintaan anaknya apapun yang dia minta misalnya minta dipotongkan satu ekor kambing atau minta barang yang anak itu inginkan, baru boleh dilakukan proses pemotongan. Jika pemotongan rambut gimbal tidak dilakukan tanpa ritual konon rambut gimbal yang sudah dipotong akan tumbuh kembali dan anak itu menjadi sakit-sakitan.

Advertisement

Wisatawan domestik dan mancanegara dapat menyaksikan acara upacara pemotongan rambut gimbal di Dieng, selain itu wisatawan juga dapat mengunjungi tempat wisata yang ada di Wonosobo khususnya di Dieng seperti Candi Arjuna yang digunakan untuk melakukan upacara pemotongan rambut gimbal selain itu juga terdapat banyak candi yang lainnya, selain candi terdapat Telaga Warna, Telaga Pengilon, Kawah Sikidang, Telaga Menjer, Curug Winong, Curug Sikarim, Sikunir, Telaga Cebong, dan lain-lainnya. Di Dieng juga terdapat pepaya gunung, yang disebut carica yang bisa tumbuh di Dieng dan di pegunungan Andes, Amerika Selatan. 

Carica bisa diolah menjadi berbagai makanan seperti manisan, kripik carica, minuman carica dan lain lainnya. Selain wisata tersebut di atas terdapat juga keindahan alam seperti Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau yang bisa menjadi tempat untuk menikmati keindahan alam di atas ketinggian dataran Wonosobo Jawa Tengah, dan keindahan alam lainnya. Mungkin sekilas tentang kebudayaan dan keindahan di Wonosobo silahkan dikunjungi agar kalian bisa menikmati dan merasakan betapa enaknya di Wonosobo.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini