Kebiasaan Multitasking Membuat Produktif atau Justru Sebaliknya

Multitasking seringkali dilakukan dengan agar menjadi produktif

Beberapa dari kita pasti pernah atau malah seringkali mengerjakan beberapa aktivitas atau tugas di waktu yang bersamaan ataupun berdekatan, itulah yang dimaksud dari  multitasking. Misalnya ketika mengerjakan tugas kuliah sambil mendengarkan musik, makan sembari melihat video di Youtube, menyelesaikan dua tugas kuliah dalam waktu semalam, ataupun menyetir mobil sembari membalas chat di WhatsApp. Aktivitas-aktivitas tadi merupakan beberapa contoh kegiatan multitasking yang seringkali tidak sadar kerap dilakukan di kehidupan sehari-hari.

Advertisement

Berbagai alasan dilakukannya multitasking beragam mulai dari untuk menghemat waktu sampai karena ingin tugas cepat selesai, namun sebenarnya multiasking yang dilakukan justru malah membuatmu tidak produktif. Hal ini karena multitasking memberikan beberapa dampak yang merugikan bagi diri kita sendiri. Dampak-dampak tersebut diantaranya:

Pertama multitasking membuat kinerja menurun. Pemecahan fokus perhatian dalam melakukan banyak aktivitas membuat kita kehilangan fokus, sehingga tugas tidak terselesaikan dengan maksimal dan rentan terjadi kesalahan. Kesalahan dalam tugas juga malah membuat pengerjaan tugas menjadi dua kali lipat, yang awalnya ingin cepat selesai menjadi lama selesainya.

Kedua, multitasking dapat menurunkan kreativitas. Hal ini karena ketidakfokusan ketika pengerjaan tugas sehingga perhatian yang dapat memunculkan ide menjadi tertunda. 

Advertisement

Ketiga, multitasking memperlambat dalam pengerjaan tugas. Beralihnya satu tugas ke tugas lain di waktu yang berdekatan tanpa jeda dapat memperlambat kinerja dalam mengerjakan tugas. 

Daripada multitasking, ada beberapa cara yang lebih efektif untuk mengerjakan tugas-tugas kita. Caranya sebagai berikut :

Advertisement

Pertama, mencoba time blocking atau membagi waktu fokus untuk tiap tugas. Time blocking dapat membuat fokus dan membuat pengerjaan tugas menjadi tertata, karena dapat memberikan estimasi berapa lama waktu yang ditargetkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. 

Kedua, membuat to do list yang berisikan urutan tugas-tugas apa yang harus dikerjakan. Pembuatan to do list sesuai dengan tugas mana yang hendak diselesaikan terlebih dahulu. Tugas yang belum terselesaikan kerap kali hanya terpikiran di otak, sehingga dapat dituangkan saja ke dalam to do list.

Ketiga, menghindari distract atau hal-hal yang sifatnya menggangu. Distract yang umumnya berasal dari teknologi. Biasanya godaan tersebut datang dari notifikasi WhatsApp, Instagram, dan media social lain. Sekarang ini media social memang susah terlepas dari kehidupan kita, godaan-godaan mengulir feed dan membalas chat seringkali menggangu pengerjaan tugas. Gangguan dari handphone dapat diatasi dengan mematikan notifikasi handphone terlebih dahulu saat sedang mengerjakan tugas. Notifikasi yang dimatikan dapat menimalisir gangguan dan dapat membuat fokus dalam pengerjaan tugas. 

Keempat, menerapkan working mindfulness. Mindfulness yaitu memusatkan perhatian terhadap satu hal. Penerapan mindfulness ini dapat menstabilkan diri, sehingga dapat mengurangi stres saat pengerjaan tugas.

Kelima, menerapkan istirahat. Tugas memang kadang kala tidak bisa menunggu karena terkejar oleh deadline, namun istirahat sejenak bukanlah hal yang salah dan memang penting untuk dilakukan. Istirahat diperlukan agar kesehatan mental tetap terjaga. Istirahat bisa dengan cara melakukan gerakan-gerakan yang ringan, agar otak juga menjadi rileks. 

Demikianlah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengerjakan tugas yang rumit tanpa multitasking. Multitasking mungkin berguna ketika mengerjakan hal-hal yang tidak membutuhkan daya fokus yang tinggi, namun untuk pengerjaan tugas-tugas rumit cara diatas dapat kamu coba gunakan. 

Multitasking sebenarnya malah membuat otak kita capek dan membuat tidak produktif. Produktif idealnya ketika semua pekerjaan selesai dan menghasilkan bagi diri kita atas apa yang kita kerjakan. Multitasking sendiri malah membuat kehilangan konsentrasi sehingga menurunkan produktivitas.

Produktif bukan berarti sibuk, sehingga dalam mengerjakan tugas dapat fokus satu-persatu terlebih dahulu. Tugas pun dapat selesai semaksimal mungkin, tanpa kelelahan, dan menjadi pribadi produktif yang seutuhnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang Mahasiswa