DI tahun 2020 ini sepertinya banyak orang yang mulai lupa cara untuk bahagia, entah karena jaman yang sudah semakin canggih dengan berbagai macam media social yang semakin meradang atau memang dari kitanya sendiri sebagai manusia yang sering kali lupa cara untuk bahagia. Dan anehnya lagi ada banyak sekali hal di dunia ini yang bisa bikin nggak bahagia. Buka Instagram, lihat banyaknya story teman-teman dengan berbagai macam keadaan, ada yang pamer anak karena baru lahiran, ada juga yang pamer suaminya mulu karena baru nikah, ada juga yang pamer tempat tinggalnya karena cantik atau nggak jarang pamer kemesraan dan juga makanan.
Well, namanya saja media sosial, wajar sih kalau banyak orang pamer begitu kata orang bijak. Sebenarnya pamer atau nggak pamer itu tergantung dari mindset kita nih. Bisa saja mereka memang sengaja posting karena ingin kasih tau teman-teman atau follower bahwa meraka sedang bahagia. Atau bisa jadi nih mereka hanya lagi iseng aja. Jika kitanya nggak bahagia karena melihat mereka bahagia, ada yang kurang beres dengan diri kita.
Kenapa kita harus merasa nggak happy melihat kebahagian orang lain. Perlu kita sadari, kita nggak pernah tau ujian apa atau masalah berat apa yang sudah mereka lewati sampai mereka ada di titik saat ini dan juga yang nggak boleh kita lupakan adalah, sosial media itu guys segala hal bisa di-filter. Yes, di-filter. Dipilih yang baik-baik aja di-posting, setelah beberapa kali take.
Mengapa media social harus membuat kita resah, gelisah atau insecure? Jawabannya hanya satu, karena kita membandingkan diri kita dengan kehidupan mereka. Kita ini sama-sama manusia. Kita nggak harus membandingkan diri kita dengan orang lain. Setiap manusia sudah Tuhan beri waktu dan kesempatannya masing-masing. Jangan sampai kesehatan mental kita ini terganggu dikarenakan hal-hal yang kita belum tau kepastiannya.
Katakan kita tau bahwa oke teman kita menikah dengan foreigner dan serung update kehidupannya yang bahagia, eits tunggu dulu guys. Kita nggak pernah tau lho dapur seseorang gimana. Sudah dibilang kan itu hanya dunia social, segala hal bisa difilter, bisa disaring mana yang bagus mana yang nggak buat diposting. Setiap orang baik itu berhak bahagia dan kita nggak perlu iri atau pun dengki dengan kebahagian orang lain.
Kita bisa bangun kebahagian diri kita sendiri. Jangan membandingkan diri dengan orang lain, bahkan kita benear-benar nggak pernah tahu apakah postingan orang-orang di sosial media itu benar-benar bahagia atau haya pura-pura bahagia,
Kebahagian aku, kamu dan kita sama pentingnya. Sudah saatnya kita bahagia dengan diri kita sendiri. Tetap bekerja keras untuk mewudjukan apa yang ingin diwujudkan. Jika memang social media begitu menganggu maka tutup saja, hapus atau uninstall aku jika perlu. Percayalah masing-masing dari kita memiliki standar bahagia yang berbeda. Aku, kamu dan juga mereka tidak diwajibkan memiliki standar bahagia yang sama.
Jika orang lain bahagia hanya dengan makan es krim, maka kita tidak perlu mengkritiknya hanya karena kita merasa bahagia jika kita bisa beli barang branded seharga puluhan juta. Tentu saja standar bahagia setiap orang berbeda, sama dengan lingkungan hidup kita yang berbeda.
Mari bersikap baik kepada sesama dengan menyadari bahwa kebahagian setiap orang itu penting. Nggak perlu nyinyir atau pun merendahkan. Biarkan orang lain bahagia dengan caranya asal nggak merugikan kita. Begitu pun kita, jaga baik-baik lidah kita agar tidak menyakiti orang lain karena komentar kita. Setiap orang berhak bahagia.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”