Apakah aku sakit hati? Tentu saja, YA. Hatiku sangat sakit, kau tahu, seperti ada sesuatu yang mengiris-irisnya menjadi potongan-potongan kecil tak beraturan, lalu ditaburi dengan garam dan air asam, kemudian dipanggang di atas api.
Bisakah kau membayangkannya? Kau telah menusukku tepat di hatiku, dan sekarang, kau masih bertanya apakah aku tidak sakit hati? Kau tidak tahu seberapa banyak air mata yang sudah kutumpahkan untuk dan karenamu. Aku bahkan sering menangis sampai ketiduran hingga menyisakan sisa-sisa air mata yang mengering di sekitar mata dan pipiku. Bahkan terkadang bantalku menjadi basah.
Kau tahu? Terkadang suaraku tak bisa lagi kutahan.
Aku menangis sejadi-jadinya dengan menelungkupkan wajahku ke salah satu sisi bantalku agar tidak seorangpun yang bisa mendengar suaraku. Terkadang aku terisak, sesenggukan hingga aku benar-benar lelah dan membisu. Terkadang aku mematung hanya untuk memikirkan salah dan dosa apa yang telah kuperbuat padamu hingga kau sebegitu tega mengoyak dan mencabik-cabik hatiku.
Terkadang aku berpikir kurang besar apa rasa cintaku padamu dan kurang tulus apa aku mencintaimu. Aku sudah memberikan semua yang bisa kuberikan, aku sudah melakukan semua yang bisa kulakukan, tetapi rasa sakit yang kau berikan tak kunjung berhenti. Terkadang kau memang memberiku bahagia. Tapi sadisnya, semakin besar bahagia yang kau berikan, semakin besar pula rasa sakit yang kau goreskan.
Dan tidakkah kau mengerti?
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari ketika kau bersama seseorang, tapi hatinya bukan untukmu. Ketika kau memikirkan seseorang, tapi ia memikirkan orang lain. Ketika kau tertawa bersama seseorang, tapi ia berharap bahwa orang yang tertawa bersamanya adalah orang lain dan bukannya dirimu.
Ketika kau mencintai seseorang, tapi ia mencintai orang lain. Ketika kau mengharapkan seseorang, tapi orang yang ia harapkan bukan kau. Ketika kau ingin bersama dengan seseorang, tapi ia sedang bersama dengan orang lain.
Sekarang, kau masih bertanya apakah aku tidak sakit hati? Aku tidak tahu lagi bagaimana cara menjelaskannya. Mungkin, lebih baik kau memikirkan dan membayangkannya sendiri. Tentu saja, jika kau mau.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.