Kau Menjebakku dengan Cara Paling Menyenangkan

Sejatinya cinta bisa menciptakan ruang bahagia bagi setiap orang yang merasakannya.
Tidak terkecuali aku.
Seperti ilmu gravitasi, aku mencintaimu sedetik setelah aku menatapmu. Dari mata berhenti di hati, diam di sana dan enggan pergi.

Advertisement

Jatuh cinta kepadamu membuat aku terjebak pada satu pilihan, mencintaimu semampuku!

Seperti dalam dongeng, aku yang bukan siapa-siapa bisa begitu dekat denganmu yang siapa pun tau bagaimana citramu.
Lebih indah dari mimpi, bertemu denganmu menjadi bagian yang selalu ingin aku ingat, tatapanmu membuat aku tidak berdaya, perlakuanmu memberhentikan segala ambisi logikaku, senyummu membuat waktu berhenti mendetak, dan setelahnya kau selalu berhasil mengunci rapat rapat hatiku dari cinta yang lain.
Segala yang kau lakukan, semuanya demi aku, katamu.
Tak ragu, aku semakin mencintaimu dengan sangat.

Kagumku berbenah menjadi rasa yang lebih berarti.
Ada ketulusan yang mendalam, ada kerelaan yang begitu lapang, ada cemas yang begitu besar dan ada rindu yang tak pernah menghabis.
Rasaku menjelma menjadi cinta yang menerimamu tanpa syarat.

Advertisement

Kaupun menyadari, aku tak menyerah dari segala pembatas di antara kita, aku yang telah yakin, semakin melonjongkan tekad yang kian membulat, pilihanku adalah mencintaimu semampuku lagi dan lagi !

Kau adalah pembahagia yang pandai, tak pernah gagal memberi ceria dalam setiap apa yang aku lalui.

Advertisement

Hari-hariku bersamamu mendekati sempurna. Tak satu inci pun aku lewatkan segala hal tentang kamu, entah bagaimana semuanya terjadi, sejak detik pertama aku jatuh cinta kepadamu, tak ada yang berubah kemudiannya.

Sedekat darah dengan nadi,
Sepekat malam dengan hitam,
Sejanji wangi dengan mawar,
Begitulah kita dalam tafsiranku

Aku begitu terhanyut dengan segala kebahagiaan yang aku rasakan, rupanya aku tenggelam dalam kegembiraan diriku sendiri, aku larut menari dalam musik yang kau ciptakan hingga aku lupa mencari tau apakah kau juga mencintaiku?

Apakah kau mencintai aku?

Pertanyaan yang seharusnya kuutarakan jauh sebelum aku menari. Bahagia membuatku lupa akan kenyataan bahwa saat ini kita tak lebih dari teman.
Bahkan, belum sempat aku bertanya, hari ini kau menjawabnya.
Betapa bahagianya wanita yang tangannya tengah kau genggam di sana.

Berlian yang melingkar di jari manisnya cukup membuatku menyerah kalah kali ini

Bagaimana bisa aku tidak menyadari bahwa aku tak menjadi pilihan bagimu?
Apakah aku terlalu naif menganggap cinta itu tak bersyarat?
Ataukah aku yang memang menjatuhkan rasa pada hati yang salah?
Dan lagi aku malah bertanya, padahal jelas sudah semuanya. Pasti tidak akan ada pertanyaan apapun jika pertanyaan awal bisa aku utarakan lebih dulu kepadamu .

Apakah aku terlambat?

Ternyata kisahku harus usai sebelum dimulai.

Ingin tau bagaimana rasanya ?

Rasanya seperti dihempaskan dari ujung tertinggi langit ke dasar terdalam bumi.
Bukan hanya rasa sakit, lebih dari itu cintaku mati tragis.
Aku tertinggal dalam ruang dingin mengigil, sendiri tak mampu bersuara,
memeluk erat rasa sakit tanpa apa pun yang bisa aku selamatkan.

Dan kali ini aku bukan hanya terjebak pada satu pilihan lebih buruk lagi aku tak tau kemana arah ku harus pulang

Bagian inilah yang membuat lukaku selalu berdarah.
Aku tak tahu harus membagaimanakan segala yang tersisa dari semuanya,
Aku buntu akal bagaimana membijak dalam situasi yang hampir membuat nyali terakhirku habis.
Mulutku selalu menggigil saat kusebut namamu,
Sudut mataku penuh dengan air mata saat kucoba mengingat semuanya,
Dadaku sesak saat ku tarik mundur bagaimana ini terjadi.
Dan karenanya, kutahu luka ini sangat sulit untuk disembuhkan.
Bahkan tempat terjauh di bumi pun tak cukup baik untuk memulihkan perasaanku.

Aku jatuh cinta pada fantasi yang kau buat,
Kau tidak pernah melakukannya dengan hati sampai kau tak menyadari aku yang sampai hati mencintaimu dengan penuh.
Karenamu cintaku lebam membiru, hingga berakhir mati tanpa terukir.

Ternyata jatuh cinta bukan hanya soal bahagia karena cintanya, tapi juga tentang terluka karena jatuhnya.

Melepaskan yang hampir tergenggam
rasanya lebih sulit daripada memperjuangkan…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." ― Pramoedya Ananta Toer