Sekian lama aku bergelut dengan penantian yang tak pasti, bertemankan asa yang teramat jauh dari kemungkinan. Diselah-selah penantian & perjuangan menimbulakan kontra versi untuk tetap berjalan atau berhenti. Aku yang tak pernah merasa tertatih untuk tetap memilih untuk berdiam diri, selalu memilih untuk tangan terbuka menanti hadirmu kembali. Lambat laun, dipenantian yang saya rasa sudah teramat panjangg itu, merasa tak ada tanda apa-apa, jauh da semakin jauh daari kemungkinan yang ku bayangkan. Berdiam dalam tanya adalah cara ku untuk tak merasa lelah dipanggung penantian ku. kau yang berada disudut keramaian membuatku sulit untuk menemukanmu.
Kau adalah sajak yang dituliskan Tuhan dalam lembar hidupku. kau mungkin tak pernah merasakan perihnya terabaikan sampai titik terlumpuh untuk bangkit, pedih itu yang sempat terasa sebelum mati rasa. Aku sudah maafkan, tapi prlakuanmu masih enggan hengkang dari ingatan. Seprti pada saat-saat aku keluar dari fase patah hati, mungkin aku butuh tambahan waktu untuk melupakan mu. Mungkin awalnya akan terasa sulit, namun aku percaya bahwa jejak-jejak yang kita tinggalkan pada akhirnya akan luntur oleh tapak-tapak kaki yang baru. Kenangan memang sangat sulit dilupakan tapi bukan berarti aku tidak bisa jatuh cinta lagi.
Aku yang teramat termotivasi dengan kalimat
“ kamu bisa bertemu orang yang kelihatannya tepat, tapi akhirnya tidak demikian. Kalian putus, kamu kehilangan, dan tidak bisa merasakan hal yang sama lagi. Tapi mungkin kamu harus berhenti bertanya kenapa. Mungkin kamu sebaiknya hanya menerima dan melepasnya saja” ( -Winna Efendi-).
Membuatku yakin kalau tak selamanya yang hadir itu akan menjadi bagian kita, tapi mungkin kau dipersinggahkan Tuhan hanya membuatku mengerti betapa berharganya kesetiaan, atau mungkin kau dihadirkan untuk mematangkan kedewasaan ku.
Setelah banyak proses dan argument-argumen yang kuterima, ternyata tak selama penantian membuahkan hasil. Berdiam di penantian yang kosong membuat ku menghabiskan waktu untuk belajar dari mereka yang mungkin lebih membutuhkan aku. Tak pernah ku sesali perjalan cintaku untukmu yang sudah ku anggap sebagai proses, karna setiap proses tak ada yang sia-sia. Mematangkan hati untuk berlabu di hati yang baru adalah tugas yang sedang ku lakukan sekarang. Berusaha agar tidak menghadirkan mu lagi disela-sela aktivitasku. Kuyakinkan, penantian panjang ini akan membuahkan hasil, meski bukan kau yang menjadi hasil dari penantian ku.
Masih tentang kutipan motivasi “berpegang artinya percaya akan masa lalumu. Melepaskan artinya kamu akan percaya adanya masa depan yang baru” ( Daphen Rose Kingma) membuatku yakin kalau melepasmu langkah awal ku menuju poros yang lebih baik lagi. Pergi… bukan berarti aku menyerah, bukan berarti aku tidak mencoba. Aku harus tau bedanya determinasi dan keputus-asaan. Apa yang memang milikku pasti akan menjadi milikku, dan apa yang bukan, sebagaimana pun aku mencoba, tidak akan pernah milikku.
Terkadang aku harus melupakan apa yang aku rasakan dan mengingat apa yang aku pantas dapatkan.
Semoga yang menghabiskan waktu untuk menanti, pada ahirnya akan menjadi tempat untuk selamanya dihuni. Cukuplah segala rasa selama ini, sudah saatnya aku merelakannya yang masih ku anggap penghuni hatiku. Mungkin memang tidak mudah tapi hati ku pun butuh lega. Tetaplah menjadi baik dengan membuka hati untuk menemukan seseorang yang bersedia saling berbaik diri, yang tak akan pergi setelah tahu kelemahan ku setiap hari. Bukan kah sang pencipta selalu membuat cara hambanya untuk tersenyum?
Terimakasih Karena kau tidak tahu orang yang sayang kau sepenuhnya kau biarkan diam tak bisa berbuat apa-apa. Selamat menempuh dunia kita masing-masing!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
I know. I im fine :’)
Terimakasih, salam kenal dari saya
Haha fakk sekali
I know how that feelings really well � used to
Anyway keren
Ter deskripsikan dgn rangkaian kata yg apik