Katanya, Orang yang Selalu Terlihat Ceria Suka Tertawa adalah Dia yang Hidupnya Penuh Luka

orang ceria ternyata penuh luka

Hidup ini penuh dengan emosi—emosi baik maupun buruk. Ada yang emosinya seimbang, ada pula yang berat sebelah. Sedih, kecewa, senang, bahagia, benci, kesal, merupakan emosi jiwa.

Advertisement

Katanya, agar bisa melihat emosi seseorang kita hanya perlu memerhatikan bahasa tubuh, tatapan mata, serta ekspresi wajah seseorang. Tapi kita lupa, sebagian orang pandai menyembunyikan emosi tentang apa dan bagaimana yang dia rasakan.

Kita akan tertipu bila menilai seseorang hanya dari tampak luarnya saja. Bukankah selama ini kita mengira yang tertawa pasti bahagia, yang menangis pastilah sedang berduka? Betul begitu?

Nyatanya, belum tentu demikian. Ada yang tertawa karena ingin menutupi duka, dia yang menangis sebenarnya sedang mengekspresikan rasa suka cita. Lantas bagaimana bisa mengetahuinya?

Advertisement

Pendekatan emosional dibutuhkan untuk memahami seseorang. Selama ini yang kita lakukan hanyalah pendekatan fisik—menilai segala rupa dari fisik. Dia cantik, menarik, dan idaman karena fisiknya yang proporsional. Dia tampan, gentleman dan gagah karena fisik rupawan. Semua tentang fisik, bukan? Pernahkah kamu terbesit untuk memahami hati seseorang?

Hati seseorang pasti penuh misteri. Kenangan-kenangan buruk ada di sana yang mungkin dikunci rapat tak ingin dibagi. Jika kamu ingin tahu, maka rebut kunci itu secara emosional.

Advertisement

Pernahkah kamu mendengarnya bercerita? Pernahkah kamu dengarkan dia berkeluh-kesah? Jika belum, cobalah. Perlahan, dia akan membuka diri dan mengatakan apa yang telah dia lewati. Dari situlah kamu akan tahu emosi apa yang dimiliki.

Kamu tetap tidak bisa menilai tawa dan senyumnya sebagai sebuah euphoria kegembiraan. Apakah kamu pernah melihat Joker? Apa yang dilakukannya? Tersenyum. Bagimana perasaan dia yang sesungguhnya? Menyedihkan.

Bahkan orang jahat sekalipun (menurut versimu) belum tentu benar-benar jahat seperti yang kamu pikirkan. Ada alasan ‘menyakitkan’ yang melatarinya berbuat demikian.

Ini adalah pekerjaan rumah bagi kita semua. Pekerjaan rumah yang teramat panjang dan membutuhkan waktu lama untuk menjawabnya. Terkadang melelahkan nan menyebalkan. Atau akan kamu pandang sebagai pekerjaan rumah yang sepele karena tidak begitu penting mengetahui emosi hati seseorang. Jika kamu berpikir demikian, lanjutkanlah. Tak ada yang salah memilih menilai dari tampilan saja, tapi jangan salahkan bila kemudian kamu merasa ditipu olehnya.

Ingat, dalam menjalin segala macam rupa hubungan, mengetahui hati harus diutamakan. Tidak mudah memang, namun, sekalinya kamu berhasil maka tidak akan ada kepura-puraan di sana.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

Editor

Not that millennial in digital era.