Karma Akan Menghampirimu Tanpa Kau Sadari. Bisa Lewat Orang Lain Atau Orang Terdekatmu

karma

Apakah kalian percaya akan karma? Aku adalah salah satu orang yang percaya akan karma. Karma itu bisa terjadi tanpa disadari. Ketika itu datang, kamu akan menyadari bahwa sakitnya itu lebih dari apapun. Perjuangan yang telah dikorbankan hancur, namun kamu takkan bisa melarikan diri karena karma akan tetap menghampirimu. Sekalipun kamu bersembunyi.

Advertisement

Kisah ini bukan tentangku melainkan tentangnya yang memperoleh karma atas kehadiranku. Anehnya, ia tahu sejak awal bahwa sebenarnya aku akan menyakitinya.

Ini bermula ketika ia sudah berpindah hati dari satu perempuan ke perempuan lain. Beberapa tahun lalu, ia menghubungiku dan bertanya apakah aku memiliki kekasih. Saat itu, aku masih memiliki kekasih, namun anehnya ia membalas, “Kabari jika sudah putus dengannya.”

Siapa dia? Apa tujuannya? Tak pernah sebelumnya aku mendapatkan pesan macam itu. Herannya, ketika aku putus, aku ingat untuk memberikan kabar jika telah putus. Tak lama berselang, kami pun bertemu dan menjadi dekat. Kami tak langsung memutuskan untuk berpacaran. Ia memberikanku kebebasan untuk menjalani kehidupan seperti yang aku mau.

Advertisement

Namun, ia pun memberikan peringatan karena aku mengkhianatinya. Akupun menerima itu. Hanya beberapa bulan kemudian, aku kembali berulah. Periodik katanya. Tiap tiga bulan, berkhianat. Aku tak mengerti, makhluk apa sebenarnya ia ini. Berkali-kali kuselingkuhi, berkali-kali itu pula ia mengetahuinya. Dan ia tetap memaafkanku.

Karena pertanyaan-pertanyaan memenuhi kepala. Aku putuskan untuk bertanya kepadanya.

Advertisement

“Kenapa kau menunggu kala itu?” tanyaku kepadanya.

“Banyak rahasia dalam hidup ini. Aku tahu kamu itu semacam karma. Untuk menguji kebesaran rasa sabarku. Setidaknya, aku ingin kamu lebih baik kelak dengan atau tanpaku. Karena aku sudah berusaha untuk menghadapi hukuman di dunia karena banyak mempermaikan hati wanita di masa lalu. Sehingga kini, jika dihadapkan denganmu, aku sadar bahwa ini tak lebih buruk dibandingkan mereka yang kecewa atas sikapku,” jawabnya.

Aku mengerti maksudnya dan menyadari bukan hanya sekali atau dua kali aku berulah. Ia amat sabar menghadapiku. Hingga terkadang lelah memikirkan cara agar ia menyerah. Namun, tanpanya aku tak ada di titik ini. Menjalani kehidupan yang lebih baik seperti saat ini.

Untukmu, aku mengucapkan terima kasih karena telah bersabar. Juga, maaf atas perbuatan yang seringkali menyakitimu. Karma itu memang berbalik menyerang, baik itu secara langsung maupun melalui tangan orang lain. Dan akulah karmamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Love yourself!