Waktu berlalu begitu cepat. Sudah memasuki tahun yang baru. Tahun di mana semua harapan-harapan berharap akan teruwujud. Termasuk harapanku. Rasanya perasaanku masih sama. KOSONG dan tak berpenghuni. Hari ini untuk menenangkan hatiku, aku putuskan untuk pergi makan makanan korea kesukaanku.Â
Aku bertemu dengannya ditempat ini. Saat restauran ini penuh dan aku ingin sekali memakan makanan ini, jadi mau tidak mau aku harus satu meja dengan orang lain. Apa boleh buat, aku harus makan ini.
" maaf mas boleh gabung di sini? Soalnya tempatnya penuh"
"oh boleh.. saya juga sendiri"
Itulah awal aku bertemu dengannya. Laki-laki keturunan Jepang-Arab.Â
" sendirian aja mbak?"
" hehe iya nih, kalau ajak temen jarang yang suka makanan Korea. Mas juga sendirian?"
" iya, saya habis meeting didekat sini dan kebetulan penasaran aja sama makanan korea. "
Laki-laki itu mengulurkan tangannya dan memperkenalkan namanya dengan senyum manisnnya dan mata sipitnya.
 "panggil saja saya Li"
"oh okay Li"
Kami banyak mengobrol tentang kesibukan masing-masing. Aku sibuk dengan kuliahku sedangkan dia sibuk dengan pekerjaannya. laki-laki bisa di bilang masih muda, karena di usia dia yang baru menginjak 27Â tahun sudah mempunyai perusahaan sendiri. Awalnya aku sangat takjub dan bersimpati mendengar cerita dia membangun perusahaannya. Akhir dari perkenalan itu dia harus pergi mengejar pesawat dan kami pun berpisah di restauran tersebut.
Beberapa hari kemudian, terlihat pemberitahuan dimedia sosialku. Sepertinya aku mengenalnya. Ya itu lki-laki yang meninggalkan jejak di hatiku saat pertama kali bertemu. Aku tidak menyangka dia mengingat namaku dan berusaha mencari media sosialku.
"hai Li, ini aku yang tempo hari kita ketemu direstauran, inget kan?"
" oh hai, iya aku ingat"
"wah aku sempat ragu lho, takut salah orang. Oh ya, ada nomer Whatsapp? Boleh aku minta?"
"oh sure…."
Waktu pun berlalu. Dia sering mengejutkanku dengan hal-hal yang tidak pernah aku duga. Hal-hal yang paling disukai oleh perempuan manapun…
"good morning li, sudah bangun? Coba buka pintunya"
Ya saat itu sebuah bouqet bunga mawar putih sudah ada di depan pintu kamarku. Tidak hanya itu saja, kadang makanan kesukaanku, kadang novel bahkan tiket nonton bioskop. Pada pertemuan ke 5, dia memberitahuku untuk bertemu di sebuah caffe, dia tahu aku pecinta kopi. Di caffe kami hanya mengobrol tetntang pribadi masing-masing.
Dia bertanya padaku, bagaimana kriteria calon suami idamanku, bagaimana masa laluku dan keluargaku. Menurutku obrolan ini sudah menuju tahap yang sangat serius.Â
"Li udah malam, pulang yuk…"
"ayo…"
Tidak ada obrolan di saat perjalanan, hanya lagu-lagu romantis yang diputar mengiringi perjalanan pulang. Malam ini perasaanku berbeda… Aku merasa jatuh cinta pada pria keturunan Jepang-Arab ini.Â
" udah sampe li… Li, sebentar.. bantu aku buka bagasi mobil dulu dong, mau cari sesuatu"
Aku membatunya membuka bagasi mobilnya dan balon-balon bewarna merah keluar dari bagasi itu lalu bunga mawar putih juga menghiasi bagasi mobilnya. Aku hanya bisa diam, mematung dan tidak bisa berbuat apapun.Â
" Li… I love you from the first time we met. Aku udah jatuh cinta sama kamu disaat pertemuan pertama kita. Aku mungkin bukan yang sempurna li, tapi aku janji aku akan menjadi seseorang yang selalu ada buat kamu, bisa jagain kamu, dan membahagiakan kamu li. Will you be mine?"
" Yes."
Malam itu sangat sempurna bagiku. Aku tidak menyangka ia akan mengungkapkan perasaannya. Rasanya aku seperti memiliki laki-laki yang sangat sempurna di hidupku. Kami pun membicarakn tentang impian kami dimasa depan, pernikahan dan anak. Impian yang diidamkan semua wanita, mempunya sebuah keluarga kecil yang bahagia.
Tiga bulan pun berlalu, sifatnya masih sama, suka membuat kejutan-kejutan yang membuat manis hari-hariku. Walaupun kami jarang bertemu karena harus long distance relationship tapi kami masih menjaga komunikasi kami.
Hingga pada suatu saat dia marah padaku, karena aku menulis komentar mesra disosial medianya. Apakah aku salah sebagai kekasihnya menulis hal yang mesra? Dia tidak pernah memposting foto kami, bahkan isi komentarnya pun perempuan-perempuan yang sedang merayu dia, apa aku sebagai kekasihnya tidak diizinkan cemburu?Â
Aku tahu dia tampan dan sukses di usia muda. Perempuan mana yang tidak tergila-gila padanya? Tapi aku bukan perempuan yang seperti itu, aku melihatnya dari cara dia menyayangiku dan memperlakukanku dengan sangat baik.Â
" ini cewek siapa sih.. send request ke aku terus. Kamu juga follow dia, kamu kenal sama dia?"
"oh itu temanku, diblokir aja. Aku juga engga kenal banget"
Ya aku percaya kata-katanya, perempuan yang tidak dikenal tiba-tiba ada di semua media sosialku, awalnya aku tidak curiga, aku kira cuma teman yang meminta pertemanan biasa.
Bulan pun berganti. dia  mengatakan bahwa dia tidak bisa menjalin hubungan denganku lagi. Alasannya dia akan menetap di luar negeri, Menurutku alasan itu tidaklah logis. Jarak tidaklah penting, yang terpenting adalah komitmen. Lalu dia pun menghilang, tanpa kabar.
Aku masih belum mengerti jalan pikirannya, ada yang tidak beres antara hubunganku dengannya. Dugaanku benar, dia akan bertunangan dengan wanita yang selama ini menggangguku dimedia sosial. HAHAHA sial aku tertipu lagi oleh di Pembual ulung :)
Untukmu, tidak ada yang aku sesali sejak pertemuan kita. Hanya saja aku telah menjatuhkan hatiku sedalam-dalamnya. Luka ini mungkin belum sempurna sembuh tapi aku tahu Tuhan akan mempertemukanku dengan lak-laki baik tidak pembual seperti dirimu. Karena memang benar, tidak semua laki-laki bisa dipercaya ucapannya. Semoga kau bahagiakan wanitamu, cukup aku saja yang menanggung harapan palsumu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”