Karena Tak Seharusnya Kita Bertemu

Nyatanya takdir memang tidak pernah berniat untuk mempertemukan kita. Sejak awal itulah yang terjadi. Pertemuan kita terjadi bukan atas kehendak-Nya, itu hanya kelancangan kita yang tanpa kita sadari. Kita bertemu secara sengaja, iya kita janjian. Ingatkah? Dari pertemuan pertama dan berlanjut ke pertemuan berikutnya, dan dari sanalah kesalahan itu tercipta.

Advertisement

Jika melihat kita yang sekarang ini, rasanya aku menyesal mengapa dulu kita harus begitu lancang menyusun sebuah pertemuan. Harusnya kita tidak pernah bertemu, karna mungkin sesungguhnya pertemuan diantara kita memang tidak pernah dituliskan.

Rasanya malu ketika mengingat betapa senangnya aku saat pertama kali kita bertemu. begitu gampangnya menganggap bahwa kaulah orang yang dikirim Tuhan untukku. Dan betapa kolotnya aku yang langsung meyakini bahwa kaulah pelabuhan terakhirku.


Mungkin benar kata Tere Liye bahwa, "Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang benar-benar nyata dan mana yang hasil kreasi hatinya yang sedang memendam rindu"


Advertisement

Dan yang semakin meyakinkanku

"Kejadian-kejadian kecil, cukup sudah untuk membuatnya senang. Merasa seolah-olah itu kabar baik. Padahal, saat ia tau kalau itu hanya bualan perasaannya, maka saat itulah hatinya akan hancur berkeping-keping. Patah hati !

Dan kini itulah yang aku rasakan, sakit hati yang berkepanjangan. Lagi-lagi ini menjadi salahku, karna aku tau aku tidak berhak menyalahkan siapapun termasuk kamu. Salahku yang yang seharusnya tidak membiarkan pertemuan itu terus berlanjut. Dan seandainya aku tak terlalu mempercayai ilusi kepalaku sendiri, tentu perpisahan tidak akan semenyakitkan ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mengeja Rasa Menuliskan Kata