Aku memang tidak pernah bisa dengan mudah melupakan apapun. Bahkan, aku masih ingat alasan apa yang membuatku selalu ingin menghampirimu. Bukan. Bukan cinta, melainkan keyakinan bahwa rindu selalu membutuhkan temu dan percaya selama aku terus yakin kita akan terus mendapatkan perpanjangan waktu.
Aku yang pesimis pernah ragu untuk memilih kamu menjadi bagian dari hidup ku. Aku dan kamu berada di dua kota yang berbeda. Aku di Bekasi dan kamu di Bandung. Namun, bukankah aku dan kamu sama-sama punya satu mimpi? Bersatu selama masih ada waktu dan baik aku ataupun kamu sudah membuktikannya.
Hubungan aku dan kamu memang sudah berakhir lama, tapi sisa-sisa dari kenangan enggan rasanya untuk disapu bersih. Aku maafkan bila saat ini mungkin sudah tidak ada lagi aku di ingatanmu, namun maafkan aku yang masih terus mengingatmu. Baik diminta maupun tidak.
Aku tidak sedang membahas rasa karena kesempatan yang pernah kamu berikan padaku saat itu sudah lebih dari cukup. Rasaku sudah selesai di sana, tapi… kenapa aku masih terus mengingatmu? Ah, sudah kukatakan sejak awal "aku tidak pernah bisa dengan mudah melupakan mu. Aku tidak pandai dalam hal itu."
Banyak hal yang membuatku mengingat mu. Bahkan, dengan menatap secangkir kopi hitam yang mulai dingin dihadapanku saja sudah dapat membuatku mengingatmu. Betapa payahnya aku.
Kamu tahu, mendengar kota Bandung saja masih membuat hatiku berdesir. Lalu, satu persatu ingatan aku tentang kamu bermunculan. Memenuhi tiap ruang isi kepalaku. Sedikit membuat hatiku sesak dan rasa ingin kembali mengulang masa-masa itu. Aku percaya, apa yang sedang aku rasakan ini hanyalah sesaat. Rasa dari rindu setelah sekian lama kita tak bertemu. Tapi, haruskah hanya aku sendiri yang merasakannya?
Aku tahu, aku sudah terlalu dalam menancapkan luka. Aku sudah terlalu lama menghilang dari hari-harimu. Jadi, bila ini balasan dari semua yang sudah kuperbuat, aku akan terima. Aku terima kamu menjauh dariku, menutup semua akses komunikasi yang aku punya untuk menghubungimu. Perlu kamu tahu, melihat kamu baik-baik saja dari dinding dunia maya sudah membuatku merasa lebih baik. Hidupmu jauh lebih baik sekarang.
Untuk kamu yang aku lupa namanya, teruslah bahagia dengan hidupmu saat ini. Biar aku yang masih tetap berkutat dengan rindu-rindu yang meronta menginginkan temu. Aku dan kamu sudah tidak lagi diikatkan dengan perpanjangan waktu.
Namun, bolehkah aku meminta satu hal pada mu? Aku ingin satu hari nanti kamu bisa memaafkan aku, menemani ku minum kopi. Aku tidak akan meminta hatimu, tidak pula memaksamu untuk masuk ke dalam nostalgia-nostalgia kita dulu. Aku hanya ingin melihat seseorang yang pernah menjadi bagian hidupku dulu dari dekat. Berbagi secangkir kopi, menikmati senja berdua.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.