Kamu yang Pernah Singgah Dihatiku, Terimakasih Penah Menjadi Kisah Termanis

Hari itu, ku baru selesai mengerjakan laporan kuliah yang bejibun. Kurang tidur, sudah biasa. SKS (Sistem Kebut Semalam) dalam ujian sudah biasa, dipipil sambil nonton Drama Korea sudah biasa. Kantung mataku mulai terlihat, lingkaran hitam mataku mulai tampak. Itulah aku. Manusia pecinta Film dan Drama Melankolis.

Advertisement

Liburan pun tiba, capek mengerjakan tugas sampai malam, aku pun tidur dengan nyenyak. Di mimpiku, hadir kamu. Kamu, seorang yang sudah sangat lama tidak aku jumpai, tidak aku pikirkan dan tidak ada lagi di depan mataku, kamu sudah jauh beda kota.

Di mimpiku, kamu datang padaku ingin berkata sesuatu dan mimpi itu sangat nyata. Kuterbangun, terperanjat kaget. Apakah arti mimpi itu, sudah lama aku tidak berjumpa denganmu, mungkin 5 tahun dan memang tidak ada hubungan apapun diantara kita. Pertanyaanku, apakah arti mimpi yang seperti nyata ini?

Mimpi malam itu membuatku kepikiran. Kepikiran tentang apakah mimpi itu adalah pertanda pesan darimu atau bunga tidur saja. Aku mencoba menganggapnya bunga tidur semata. Namun, hatiku masih penasaran. Kesibukan kuliah membuatku mengalihkan pikiran ke hal lain dan pertanyaan itu masih tersimpan tanda tanya besar di pikiranku.

Advertisement

Detik demi detik berlalu. Musim mulai berganti. Kudengar kamu sudah memiliki pendamping, diam-diam kamu sudah menikah. Aku tahu beberapa bulan setelah kamu menikah. Aku jadi bertanya-tanya, kenapa ada kamu di mimpiku, padahal kamu sudah menikah disana?

Mengingat hubungan kita dahulu. Kita, dua orang yang tak pernah berkata-kata lewat ucapan, tapi kita berkata-kata lewat mata, hati dan perasaan kita. Kamu, pernah berkata pada orang yang dekat denganku bahwa kamu ingin memilikiku, apakah itu bercanda atau bukan, aku sempat mengira itu benar.

Advertisement

Ya. Aku akui perasaanku lebih dahulu ada saat sebelum kamu bicara pada orang terdekatku. Sejak awal masuk ke sebuah sekolah, kutahu namamu, kutau kamu juga sudah punya kekasih dan yang kulakukan hanya memandangmu dari jauh. Kata sebuah lagu, cinta masa sekolah yang pernah terjadi adalah sebuah kenangan indah.

Ya, aku terkenang kamu. Aku selalu ingat kamu untuk waktu yang lama, saat usiaku belasan, aku juga sempat memimpikan kamu jadi suamiku. Itu benar-benar lucu bahwa di usiaku 13 tahun, aku bermimpi punya pasangan sepertimu.

Berangkat sekolah pagi untuk melihatmu, olahraga menjadi pelajaran kesukaanku dan banyak lagi yang membuatku berubah karena melihatmu. Mengagumimu dari jauh adalah pekerjaanku setiap waktu. Hal seperti ini saja membuatku senang.

Ada yang bilang kamu mengagumiku, aku menunggumu mengatakan cinta dalam waktu yang lama, sampai akhirnya tidak pernah aku temuimu lagi. Jauh semakin jauh. Ya. Tapi itu dulu. Cinta Monyet orang-orang bilang. Sempat kaget memang mengetahui kamu sudah menikah sekarang.

Sedangkan aku masih sendiri saja. Lagian, memang usiaku sekarang masih muda. Kulihat sosokmu sangat lama tidak berpapasan. Tidak terasa, awal kita berjumpa yaitu 10 tahun yang lalu berlalu begitu cepat sekejap mata. Kamu terlihat serasi dengan istrimu yang cantik.

Aku pun bisa tersenyum saat melihatmu bahagia bersamanya. Apapun perasaanku yang tersimpan dahulu dan aku juga tidak memahami bagaimana perasaanmu yang menggantung dahulu, tapi hanya satu keyakinanku bahwa kamu pasti bahagia dengannya, karena dia yang kamu pilih, pastilah orang yang seistimewa itu untuk kau jadikan pendamping hidupmu seumur hidupmu. Dengan begini, perkiraanku salah mengenai kamu adalah jodohku, pendampingku.

Memang, ada sebagian manusia yang dipertemukan olehku hanya lewat saja seperti bus kota yang lewat di depan halte bus. Kamu pun demikian, kamu salah satu bus yang lewat di halte itu. Karena, ada satu bus yang masih aku tunggu lewat di masa yang akan datang. Masa dimana aku dipertemukan oleh takdir dengan orang istimewa. Menatap ke depan adalah pilihanku. (f)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I hear, see, and feel when i am writing a little sacrifice from the people around me. Dont judge my article. Please dont create bad comment on my article. If you unlike it, you just dont read it.

3 Comments

  1. kisah ini hampir sama dengan kisahku… Jatuh cinta sama dia waktu umur 13 tahun, sekelas waktu kelas 2 SMP… Sempat jadian waktu SMA walaupun sebentar… Setelah putus lama sekali baru ketemu dan akhirnya memutuskan untuk balikan… Eh tapi emang dasar gak jodoh, akhir taun lalu dia ninggalin aku dengan alasan udah punya calon yang lain… Padahal kita sudah komitmen mau nikah dua tahun lagi… Ternyata aku bertahun2 malah sibuk jagain jodoh orang lain… Mungkin juga taun ini aku bakalan nerima undangan pernikahan dari dia dengan calonnya itu, entahlah…