Kamu yang Pernah Aku Perjuangkan, tapi Takdir Belum Mengiyakan. Semoga Bahagia dengan Pilihanmu


Hey kamu, Bagaimana keadaanmu sekarang?


Advertisement

Apakah masih mengingatku atau sudah hilang ditelan waktu? Tidak terasa ya, waktu begitu cepat berlalu, secepat itu pula waktu mengakhiri pertemuan kita. Aku tidak dendam karena dulu kamu tidak memilihku

Namun, Apakah kamu benar-benar melupakanku? Memang benar, seharusnya aku tidak peduli lagi, toh kamu sudah bahagia bersamanya, mungkin. Tapi ingat, Aku pernah menjadi bagian cerita hidupmu, mewarnai hari-harimu juga. Tidak adil rasanya jika kamu hanya menganggapku angin lewat.

Dulu aku mendambakan pria sepertimu. Pria yang selalu membuatku termotivasi untuk lebih baik dan selalu optimis. Masih ingat kan, ketika kamu menjelaskan kriteria pasangan hidupmu, aku perhatikan dengan antusias dan mengeksekusi setelahnya.

Advertisement

Kamu begitu manis,semua tentangmu sempurna di mataku. Katanya ketika seseorang jatuh cinta, cacat kehidupan tidak akan terlihat. Mungkin itu yang dulu aku rasakan ditambah perlakuanmu terhadapku. Siapa yang menyangka kamu memperlakukannya tidak hanya kepadaku, waktu itu, kamu tiba-tiba curhat tentang dia yang membuatku seketika runtuh dan lemas.

Aku mencoba tegar dan memberanikan diri untuk meminta kepastian. Walau sudah bisa kutebak, jawabanmu tetap saja mengecewakanku. Seharusnya dari awal aku tidak perlu berharap lebih. Sekarang aku linglung, tidak tahu harus menyalahkan siapa. Aku ingin berontak, apa alasanmu tidak bisa memilihku sedangkan kamu memperlakukanku seolah aku satu-satunya. Apa kamu tidak mempertimbangkan konsekuesi kedepannya. Entahlah.

Advertisement

Terkadang aku merasa iri dengan dia yang kamu pilih, pernah juga terobsesi ingin menjadi seperti dia, tujuannya supaya kamu lebih memihakku. Tapi aku salah, mau seperti apapun aku menyamainya, yang kamu inginkan tetaplah dia. Hingga aku sadar, tidak semua yang hadir dapat bersanding.

Mengenalmu aku banyak belajar, tentang rasa yang menggebu-gebu akan sulit terlaksana, dan juga rasa ingin menguasai, padahal aku tidak berhak atas itu. Untuk sekarang aku akan menikmati prosesnya. berat memang, Tapi lebih berat jika aku tidak segera beranjak, dan itu akan menyakiti diriku sendiri.

Untukmu, terima kasih sudah pernah hadir. Terima kasih telah memberi cerita dan warna di hidupku. Walau hal itu tidak berlangsung selamanya. Semoga kamu selalu bahagia dengannya atau orang yang beruntung menjadi pilihanmu. Aku disini baik-baik saja, kuharap kamu tidak akan melupakan bahwa ada seseorang yang pernah memperjuangkanmu dulu.


Mengikhlaskan memang bukan perkara mudah, terlebih mengikhlaskan seseorang yang selama ini kita inginkan, itu sungguh sulit.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini