Pernah nggak sih, kalian berjanji dengan teman, adik, atau anak kalian dengan saling mengaitkan jari kelingking? Sebenarnya apasih artinya? Lalu, darimana asalnya? Mungkin kita jarang bertanya-tanya seperti itu karena biasanya kita tidak menyadari hal itu kita lakukan. Mungkin kita biasa melihat pada film-film atau tayangan-tayangan kartun sampai ada di sekitar kita, sampai kita juga melakukannya. Sudah menjadi kebiasaan banyak orang-orang di dunia. Janji kelingking adalah sebuah aksi saling mengaitkan jari kelingkinya untuk mengatakan janji kesediaan atau kesanggupan memenuhi beberapa hal yang dijanjikan.
Nah, kebiasaan ini hampir semua orang di dunia mengerti maksudnya adalah janji. Kamu juga pasti pernah melakukannya sewaktu kecil atau mungkin saat ini kamu masih melakukannya dengan teman atau adik kamu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Janji adalah ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (seperti hendak memberi, menolong, datang, bertemu) untuk melakukan sesuatu yang wajib hukumnya untuk ditepati.
Di Amerika janji kelingking ini karib disebut pinky swear atau pinky promise, yaitu janji yang dibuat oleh dua orang dengan mengaitkan jari kelingkingnya satu sama lain. Dikutip dari Wikipedia.com, Janji Kelingking ini berasal dari jepang dengan nama Yubikiri (指切り) atau potong jari. Peraturannya jika janjinya dilanggar atau tidak ditepati maka yang melanggar janji atau yang tidak menepati janji harus memotong jari kelingkingnya sebagai tanda bahwa dia pernah mengingkari janji, tradisi ini diciptakan oleh kelompok mafia Yakuza di tahun 1936 yang akan memotong jari kelingking orang yang mengingkari janjinya. Sebagaimana kita tahu, janji adalah utang dan wajib ditepati sehingga pada saat itu di Jepang orang yang mengingkari janjinya harus dipotong jari kelingkingnya.
Ini merupakan kearifan lokal, yaitu produk dari budaya yang bida berkembang dan bertahan di tengah gempuran kemajuan zaman. Budaya ini menyebar seiring perkembangan zaman hingga saat ini kita melakukanya ketika berjanji, untungnya budaya potong jari kelingkingnya tidak ikut menyebar ya. Jika ikut menyebar maka banyak yang sudah kehilangan jari kelingkingnya karena berjanji dan mengingkari itu hal yang sangat mudah sekali untuk dilakukan.
Nah, meskipun budaya potong jarinya tidak ikut menyebar tetapi kita harus menepati janji ya guys! Jika dirasa kita tidak bisa menepatinya, itu artinya kita tidak harus berjanji.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”