Saat pertama kali orang tuaku tahu bahwa kamu berasal dari suku dan budaya yang berbeda denganku, aku sudah melihat tanda-tanda ketidaksetujuan dari mata mereka. Tatapan mereka seolah menyiratkan untuk segera mengubur dalam-dalam impian dan tujuan kita bersama. Aku dan kamu yang telah lama menjalin hubungan, sempat berpikir dua kali untuk melanjutkan hubungan kita ini ke jenjang yang lebih serius. Tapi, haruskah kita mengakhiri semua ini setelah melewati berbagai macam rintangan? Lalu, apa gunanya perjuangan kita yang sudah bertahun-tahun lamanya?
Pernikahan adalah impian kita berdua, dan juga impian semua pasangan yang ingin menyegerakannya. Namun, melangsungkan sebuah pernikahan tidak hanya butuh janji suci antara dua orang manusia. Tetapi juga butuh restu dari orang tua kedua belah pihak. Tanpa seizin mereka, mustahil akan tercipta rumah tangga yang tentram dan damai. Â Tanpa restu mereka, tidak akan ada yang namanya rumah tangga yang sakinah mawadah wa rahmah.
Perbedaan suku dan budaya sering menjadi faktor utama sepasang kekasih tidak melanjutkan perjalanan mereka ke tingkat yang lebih serius. Dan kita mengalami hal itu sekarang. Aku tidak bisa begitu saja melepaskanmu hanya karena alasan ini. Karena kita berdua sudah berjanji akan mempertahankan satu sama lain apa pun rintangannya. Sekali pun orang tua kita sudah berkali-kali memperingatkan akibat apa saja yang terjadi jika kita berdua tetap bersikeras untuk menikah karena perbedaan suku dan budaya, namun kita tidak semudah itu untuk goyah dan saling melepaskan.
Memang, tidak ada perjalanan yang mulus menuju ikatan yang suci. Semua memiliki ujiannya masing-masing. Seringkali perbedaan di antara kita menjadi alasan orang tua untuk tidak mengabulkan keinginan kita. Tapi, bukankah setiap manusia itu memang berbeda satu sama lain? Tidak ada yang sama persis? Bukankah tujuan pernikahan itu sendiri adalah untuk saling melengkapi satu sama lain? Bukankah perbedaan itu sendiri yang justru membuat hubungan kita semakin erat? Apakah perbedaan suku dan budaya lantas menjadi dasar penolakan semesta untuk menyatukan kita?
Tapi, rupanya Tuhan memang hendak menyatukan kita dengan cara-Nya. Ujian yang Dia berikan rupanya agar kita tetap mempertahankan tujuan utama kita. Dengan berbagai cara untuk meyakinkan kedua orang tua kita, perlahan mereka luluh dan memahami tujuan suci kita. Memang butuh waktu lama, tapi itu semua terbayar lunas dan indah pada waktu yang tepat.
Sekarang, semesta sudah berpihak dan mengucapkan selamat pada kita. Kini aku percaya, kalau sudah jodohnya maka hal yang awalnya mustahil pun akan menjadi nyata. Dan kita sudah membuktikannya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”