Secara resmi Pemerintah memutuskan untuk menggratiskan vaksin booster bagi rakyat Indonesia per tanggal 12 Januari 2022. Melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, secara langsung Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa
Vaksin ketiga akan diberikan secara gratis mengingat keselamatan rakyat adalah yang utama. Ini adalah langkah usaha yang dilakukan oleh Pemerintah guna terus meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat.
Hal ini tentu saja menjadi kabar gembira bagi masyarakat mengingat sebelumnya Pemerintah sempat mengeluarkan pengumuman terkait dengan vaksinasi booster diberikan dengan mekanisme berbayar dan tidak berbayar (gratis). Pemberian vaksin gratis diperuntukkan bagi kelompok penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan non-PBI yaitu masyarakat yang harus membayar jika ingin mendapatkan vaksinasi lanjutan tersebut.
Adapun lembaga kesehatan dunia (WHO) memberikan rekomendasi bagi negara yang akan memberikan vaksin booster, yaitu diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, lansia, dan kelompok yang tergolong memiliki masalah terkait dengan kekebalan imun. Selain rekomendasi tersebut, ada sedikit syarat khusus yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan jika ingin menjadi prioritas untuk segera mendapatkan vaksin dosis lanjutan, yaitu daerah tersebut harus mencapai 70% dosis pertama dan 60% untuk dosis kedua.
Selanjutnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan mengenai vaksin booster yang akan diberikan kepada masyarakat. Mengingat ketersediaan vaksin yang terbatas dan target vaksinasi yang tinggi, Menkes Budi menginformasikan bahwa kombinasi vaksinasi booster akan dibagi menjadi dua macam metode yaitu homolog dan heterolog.
Homolog adalah vaksinasi lanjutan dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti yang diberikan pada dosis pertama dan kedua. Heterolog adalah vaksinasi lanjutan yang diberikan dengan menggunakan jenis yang berbeda dengan vaksin dosis pertama dan kedua. Penggunaan kedua metode tersebut telah mendapatkan lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah melalui rekomendasi dari Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Masyarakat diminta untuk tidak khawatir dengan vaksinasi booster heterolog karena sebelumnya telah dilakukan penelitian baik di luar maupun dalam negeri dengan hasil penerima vaksin booster heterolog menunjukkan peningkatan antibodi yang tidak jauh berbeda dengan vaksin booster homolog. Tidak hanya itu saja, penelitian juga dilakukan mengenai dosis yang dapat diberikan kepada masyarakat dan hasilnya baik pemberian dengan dosis penuh dan setengah juga menunjukkan peningkatan antibodi yang relatif sama dengan memberikan dampak KIPI lebih ringan daripada saat dosis pertama dan kedua diberikan.(RAP)
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”