Jogja berhati lembut, hal ini dibuktikan oleh keberadaan Bayu dan Rizky pada ajang Master Chef Indonesia.
RCTI semalam baru saja menayangkan sebuah keistimewaan baru pada publik tentang kota Jogja. Pada ajang kompetisi sekalipun Yogyakarta masih saja menunjukkan kelembutan orang-orang didalamnya.
Bayu, seorang yang berwatak Jogja tulen dengan hati yang lebut, semula memilih ayamnya daripada apron master chef. Kasih sayang kepada ayam itu ditunjukkan denggan pelukan hangat Bayu. Hari-harinya penuh dengan ayam, sebab tidak lain, ia adalah seorang penjual ayam potong, kecuali ayam kesayangannya yang tidak mungkin ia potong.
Berbeda dengan Bayu, Rizky Maulana seorang dosen dari Jogja juga ternyata ikut dalam kompetisi ini. Rizky memulai kompetisi dengan menyuguhkan kerendahan hati yang tidak jauh berbeda dari Bayu.
Selama di dalam kompetisi ini Bayu dan Rizky sangat menyita perhatian terutama yang datang dari kota Jogja, mengapa? Karena keduanya bertanding dengan kelembutan. Tantangan demi tantangan yang diberikan oleh dewan juri diselesaikan dengan baik. Meskipun Rizky beberapa kali masuk ke dalam pressure test, namun semangatnya tidak akan mau kalah dengan tekanan dalam pressure test tersebut. Berbeda dengan Rizky, Bayu yang belum pernah masuk kedalam pressure test ini merasa sangat aman, kecuali kerinduannya dengan ayam kesayangannya.
Hari demi hari keduanya melewati tantangan dengan dinamika yang berbeda. Pada har minggu kemarin (31/3/2019) RCTI kembali menguak sebuah emosi penonton dengan bintang keduanya yakni Bayu dan Rizky. Keduanya mendapatkan tantangan serupa di awal sesi. Tidak beruntung, pada tantangan kali ini ternyata pemenangnya adalah Elin.
Elin mendapatkan beberapa keuntungan yakni langsung dinyatakan lolos pada tahap berikutnya dan berhak mengajak beberapa orang yang dianggap orang terdekatnya untuk diajak naik ke atas bersama dirinya. Sayangnya Master Chef dari jogja tersebut tidak dijatuhi pilihan oleh Elin. Justeru, Elin meletakkan keduanya untuk berpasangan dalam menyelesaikan tantangan selanjutnya.
Singkat cerita, Rizky dan Bayu menyelesaikan tantangan dengan kurang sempurna sehingga keduanya harus masuk ke dalam pressure test. Seperti biasanya Chef Juna, Chef Arnold dan Chef Renata selalu memberikan masukan yang pedas pada semua yang masuk ke dalam pressure test. Namun dalam pressure test kali ini mereka harus melakukan tugas sendirian.
Setiba nama keduanya dipanggil untuk penjurian, saat Chef Juna menanyakan siapa yang layak untuk pulang kepada keduanya, Rizky menjawab bahwa dirinyalah yang patut pulang, bukan Bayu. Hal ini karena ia merasa dirinyalah yang menjadi penyebab kegagalan keduanya hingga masuk ke dalam pressure test. Berulangkali Chef juna mengatakan bahwa ini adalah sebuah kompetisi, namun Rizky tetap mengatakan bahwa dia lebih layak untuk pulang dibandingkan Bayu.
Tidak jauh berbeda dengan Rizky, Bayu juga mengatakan bahwa dirinya lebih layak untuk pulang, namun demikian ketika ditanya lagi, Bayu lebih cenderung mengatakan bahwa dia dan Rizky layak bertahan. Sama sekali tidak ada ekspresi saling menjatuhkan dari kedua peserta ini.
Mendengar kalimat tersebut berulang-ulang, Chef Juna mengatakan ini adalah kompetisi kalau merasa tidak pantas maka jangan ragu untuk keluar. Namun keduanya masih bertahan sampai waktu nya Juri menentukan secaras final. Bayu diiminta naik ke atas bersama dengan teman-teman lain. Berbeda dengan Rizky, ia harus  kembali ke kampung halaman dengan wajah ikhlas.
Melihat kepulangan Rizky, hampir semua peserta menangis dan kehilangan. Hal ini terlihat dari isak tangis Bayu, Lita, Sani dan beberapa orang rekan lainnya. Pelajaran kelembutan hati dari peserta yang berasal dari kota istimewa ini kian menyentuh hati para penonton. Sukses terus Rizky. Semangat juga untuk Bayu dan kawan kawan. Dariku, seorang chef amatian kota Jogja.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”