Jodoh, kata sederhana yang terasa menyesakkan dada. Saat kita masih berusaha mencari dan menemukan sosok idaman itu. Jodoh sebuah kata baru yang akan mengubah kehidupan kita. Saat kita dulu sendiri menjadi berdua. Saat sebuah tanggung jawab teremban di pundak kita. Jodoh, kata-kata yang membuat si jomblo melipir pergi menghindari sebuah obrolan. Menghindari sosialisasi lebih memilih menutup pintu dalam dalam takut benar untuk ditanya akan sebuah hubungan.
Jodoh, sebuah rahasia dari sang Maha Kuasa yang tak akan sanggup dibuka jika belum saatnya, sebuah ketetapan pasti akan jalinan yang suci.
Jodoh ikatan yang di pertemukan dan berakhir dengan komitmen keseriusan dengan tahap akhir semoga kelak dipersatukan di surga abadi di kehidupan surgawi
Jodoh sebuah cermin,bayangan akan diri seseorang jika kau menjadi orang /pribadi yang lebih baik maka jodoh yang sudah dipersiapkan juga akan melakukan hal yang sama.
Lalu, bagaimana dengan diri ini? Yang memilih sendiri tanpa sebuah komitmen. Memilih menjauh dari hubungan sosial takut untuk memulai karena tahu apa rasanya terluka?
Apa diri ini tak berjodoh? Apa diri ini tak punya seseorang yang akan menjadi tulang punggung. Pemilik raga yang sebenarnya. Hakikat ikatan yang sepenuhnya.
Diri ini terlampau takut untuk menapak dijalan yang telah ada. Diri ini terlalu takut untuk mengungkapkan rasa, masih berkutat di tempat yang sama, masih dengan hati yang kacau balau masih teramat ragu pada sosok yang ingin digapai. Menapaki jalan yang legal itu tak mudah, bukan sulit hanya saja teramat ciut nyali pada diri jika dihadapkan pada situasi seertiini, penuh akan keraguan.
Jelas sebenarnya tertulis bahwa wanita yang baik untuk lelaki yang baik, maka mudah sebenarnya diri ini tinggal menapaki jalan kebaikan maka akan dipersatukan dengan yang baik pula.
Hakikat cinta sejati yang masih harus nimbrung pernikahan teramat sulit untuk mencobanya, menyatukan dua ego meleburkan sebuah mimpi menjadi satu. Bukan pacaran yang saat dosa bisa berganti pasangan. Ini ikatan resmi yang tercatat legal di negara diakui di masyarakat, bahkan kelak diminta pertanggung jawaban juga di akhirat.
Tak mudah bagi diri yang notabenenya egois, apa masih bisa diri ini yang jahat dan hina bertarung diri untuk hidup dengan ikatan itu??
Jodoh oh jodoh, aku tahu kau sudah tertulis di sana, maka beri aku sebuah pertanda, beri aku sebuah cara untuk bersatu dalam ikatan yang halal, maka tunjukkan kepadaku dimana kamu wahai pemilik rusukku.
Jodoh namamu rahasia tapi kelak pasti kita akan bertemu dalam ikatan itu, hakikat cinta yang sejati adalah terikat dalam ikatan suci pada hubungan yang disebut pernikahan
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”