Jika Terus Menyakiti dan Tak Lekas Berubah, Jangan Salahkan Aku Jika Akhirnya Menyerah

Pada akhirnya aku menyerah karena hatiku sudah lelah

Hai kamu yang pernah menetap di hatiku sekian lama, apa kabar kamu di sana? Aku doakan kamu terus baik-baik saja dan bahagia selalu melingkupi hatimu. Aku berharap saat ini tidak ada lagi dendam di hatimu dan kamu sudah menerima takdir ini dengan ikhlas. 

Advertisement

Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa aku memilih pergi sedangkan kamu tahu rasa cintaku untukmu begitu besar. Aku yang selalu menurut dan patuh, aku yang selalu mengiyakan pintamu, aku yang berulangkali menerima maaf tiap kamu buat menangis, aku yang selalu pikir rumahku adalah kembali padamu akhirnya pergi dan takkan lagi kembali. Mungkin kamu kaget dan terus bertanya, dan inilah jawabku. 

Kamu tahu? Aku sudah pernah mencoba bertahan sekuat tenaga. Pernah berusaha menjadi apa saja yang kamu harapkan walau akhirnya tidak kamu hargai. Percayalah, aku pergi bukan karena rasa ini berubah. Hanya saja batas kuatku sudah selesai dan jiwaku ingin lepas. Bukan juga karena ada sosok lain yang sudah siap menggantikanmu. 

Namun pada kenyataannya semua usahaku untuk menetap tidak pernah terlihat di matamu. Kamu dengan sifat egoismu hanya butuh aku menjadi apa yang kamu inginkan. Kamu yang membuatku semakin terpuruk dan terkekang dalam dekapanmu. Kamu yang tidak pernah berusaha mengerti bahwa aku juga butuh perhatian. Aku juga butuh sandaran di saat titik terbawah hidupku. Semoga kelak jika kau temukan gantiku, semua yang tidak kamu beri padaku dapat kau wujudkan di dirinya yang akan kau temukan setelah pergiku. 

Advertisement

Oleh karena itu, maaf jika akhirnya aku memilih menyerah. Hatiku sudah lelah menghadapi sikapmu yang tak kunjung berubah. Aku sudah tidak sanggup bertahan karena aku tahu usahaku tidak pernah terlihat. Maaf untuk sebuah keputusan besar yang tidak ada lagi kamu dalam hidupku semenjak hari itu dan seterusnya. Selamanya. 

Maaf dan terima kasih pernah hadir dalam hidupku walau sejenak. Aku bersyukur atas bahagia yang pernah kamu hadirkan di tengah rasa sakit yang terus kamu beri. Setidaknya ada hal baik yang bisa kukenang tentangmu. Hal itu juga jadi alasan maafku untukmu datang secepat ini. Sesuatu yang kukira bakal sangat sulit tapi Tuhan beri aku mudah. 

Terima kasih dan maaf jika inilah akhir cerita kita. Aku pergi untuk mencari bahagia lain yang tidak bisa kutemukan bersamamu. Aku doakan kamu juga temukan bahagia meski bukan lagi aku yang jadi sumbernya. Barangkali nanti, bahagia kita akan berbeda dan jauh lebih berharga. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Panggil saja NH. Seorang wanita penikmat senja dan hujan. Menulis adalah seni menikmati hidup agar kenanganmu abadi dalam aksara.