Jika Esok Adalah Hari Terakhirmu Melihat Dunia, Siapkah Kamu?

Jika saja ada yang memberi tahu kapan waktuku berakhir, aku ingin menahan waktu agar aku tak segera pergi, masih banyak yang ingin kukerjakan. bukankah kau juga begitu?

Advertisement

Tak ada yang tahu, semua itu adalah misteri yang kuasa.

Siapa yang bisa meramal bahwa seseorang akan segera pergi, bahkan seseorang yang kritis bisa sembuh dan seseorang yang sedang tertawa hari ini menjadi sakit dan meninggalkan dunia esok harinya.

Aku sendiri tidak pernah tahu apakah esok, lusa atau mungkin seminggu lagi aku masih layak melihat indahnya alam yang diciptakan Tuhan.

Advertisement

Aku telah melihat orang pergi meninggalkan dunia, menyatu dengan tanah, perlahan hilang hingga tak ada yang menanyakan lagi kabarnya dan terkadang aku bertanya "kapankah saatku tiba?"

Dan apakah kau takut jika saat itu tiba? Mengambil jiwamu lepas dari ragamu, pergi ke alam yang kau sendiri tidak pernah terpikirkan sebelumnya, alam yang sama sekali asing bagimu.

Advertisement

Tak sepantasnya aku terus bertanya kapan waktuku tiba, hanya saja kadang terbesit hal itu dipikirku.

Aku tak tahu apakah aku merasa takut ataukah aku akan menjadi biasa disaat hari itu tiba. Mungkin saja terbesit sedikit khawatir dihati, tapi aku percaya rencana-Nya tidak pernah gagal.

Dan ketika aku telah tiada, masih adakah yang akan menyebut namaku? Masih adakah yang akan mengingat rupaku ketika tersenyum bahkan menangis? Adakah yang akan merasa kehilangan?

Aku takut jika tanah tak menerimaku dan surga tak layak bagiku.

Karena itu aku percaya setiap perbuatanku didunia ini akan menjadi jalanku menuju tempat yang baik kelak.

Karena Tuhan telah memberiku akal dan budi, untuk itulah aku akan hidup sebagaimana harusnya. Menjadi manusia yang berguna, mengurangi setiap perbuatan burukku, belajar dari setiap pengalaman yang telah kulalui, sehingga kelak jika tiba saatnya, aku tak perlu lagi takut kepada Tanah yang akan memelukku dalam kegelapan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tidak lebih dari serpihan roti yang terbuang dikala ibu menikmati teh di pagi hari