Dalam ilmu matematika nilai peluang tidak pernah bernilai satu, tetapi tidak juga bernilai nol. Maka kenyataan peluang memang selalu ada walaupun dengan hasil 0,0000000X itu pernyataan yang benar. Memperjuangkan segala sesuatu hal yang memang ingin dicapai adalah perlu dan tidak gratis, karena semua perlu usaha, ikhtiar, berdoa, tawakal, keyakinan, passion, bahkan hingga relasi. Konon semakin tinggi tingkatan relasi kamu di masyarakat, maka semakin besar peluang kamu walaupun nyatanya kamu tidak berbakat dalam hal tersebut.
Sedikit berbeda dengan soal rasa yang dalam hal ini ada tambahannya, konon semakin sering bertemu katanya bisa saling jatuh cinta. Sering berbagi cerita katanya bisa jadi ada peluang untuk bisa membuat cerita bersama. Tapi sayangnya tidak semua hal sesuai “katanya”. Rasa dikendalikan oleh emosi seseorang. Cara seseorang mengendalikan emosi berbeda-beda karena banyaknya faktor, seperti: umur, jenis kelamin, sosial, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Layaknya seseorang yang merasakan bahagia tetapi ia menangis, hal itu bisa terjadi karena bahagia adalah campuran dari semua rasa. Kamu tidak akan merasa bahagia sebelum kamu kecewa, sedih, atau bahkan sakit menderita.
Saat kamu telah berjuang dengan berbagai cara, membuat simulasi dan berbagai rencana untuk mencapai tujuan dalam hidupmu tetapi lagi dan lagi hasilnya tidak sesuai ekspetasi, maka lanjutkan! Kita tidak pernah tau usaha keberapa, rencana yang mana, bahkan tangisan yang mana yang akhirnya membuat kamu berhasil dan bahagia. Jangan pernah takut terjatuh, kamu dilahirkan untuk menjadi hebat dengan cara kamu sendiri maka dari itu kamu punya dirimu sendiri untuk bangkit.
Saat kamu merasa lelah, muak akan semua hal, cape dengan semua yang ada maka istirahatlah! Bahkan jika kamu merasa ingin menangis, menangislah jangan ditahan. Nikmati rasa sedih yang kamu punya, pulihkan diri dan berjuanglah kembali. Kamu bisa, dan kamu mampu! Aku percaya itu J
Menahan diri dan terus bertahan, ingin menangis, muak dengan keadaan, Capek akan segala hal adalah wajar. Jika kamu memilih menahan emosi-emosi itu maka kamu akan merasakan sesak dada sendirian. Lepaskan emosi itu, dan pulihkan energi kamu segera. Kamu boleh capek, tapi tidak untuk menyerah ya, sobat!
Toh rasa takut tidak mendeskripsikan secara utuh kalau seseorang yang penakut adalah pecundang, justru pecundang itu ada ketika dia tidak mau berusaha tapi membuat opini sendiri akan kegagalannya.
Jika kamu sekarang sedang mendambakan seseorang, mencintai seseorang, berharap pada seseorang yang kamu harap untuk mencintaimu, dengan semua rasa kasih dan cinta tetapi tidak ada jawaban, lebih baik sudahi!
Untuk hidup yang lebih waras memang pernyataan diatas justru ditolak oleh logika. Karena rasa akhirnya mengendalikan logika, dalam hal ini mungkin ada benarnya juga kalau cinta itu buta dan cinta itu bikin gila kali ya
Tapi jika ada pertanyaan, “Mau sampai kapan menaruh rasa?” maka apa jawaban kamu?
Mungkin akhirnya menyudahi adalah keputusan atau kesimpulan paling baik di antara kesimpulan-kesimpulan lain yang mungkin juga ada baiknya. Perlahan tapi pasti, nikmati proses melepaskan. Jika teringat lagi ya tak apa, kamu normal dan itu wajar. Kamu berharga setidaknya untuk diri kamu sendiri. Menguntai rasa yang tak berarti akan merusak rencana yang sudah kamu buat dengan hati-hati. Pikirkan ini dan relakanlah. Soal rasa bisa dilihat harapannya, apakah ada feedback atau tidak untuk rasa yang dibangun. Jika tidak ada harapan, maka lebih baik untuk dilepaskan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”