Pesatnya perkembangan teknologi membuat jarak antar kota bahkan antar negara semakin menipis. Kini tidak perlu berlama-lama lagi menunggu kabar dari seseorang. Cukup dengan menelepon atau video call kita sudah bisa mendengar suara bahkan melihat wajahnya secara jelas. Jarak yang jauh bukanlah alasan antar individu untuk tidak saling berkomunikasi.
Namun kemajuan teknologi ini tidak serta merta diimbangi dengan kesiapan masing-masing individu untuk menerima dan menggunakannya. Â Khususnya bagi sebagian orang yang masuk dalam kategori introvert. Seseorang yang introvert merasa bahwa ditelepon mau pun di-video call itu merupakan saat-saat yang paling melelahkan.
Sebagaimana telah diketahui bahwa seseorang yang introvert cenderung tidak terlalu suka banyak bicara apalagi berbasa-basi. Selagi komunikasi masih bisa dilakukan melalui pesan atau chat, seorang introvert akan lebih memilih untuk berkirim pesan dari pada saling menelepon. Seseorang yang introvert akan berusaha keras membujuk agar orang yang hendak meneleponnya itu membatalkan niatnya. Bahkan terkadang seorang introvert terpaksa membuat alasan agar percakapan dilakukan via teks saja. Karena bagi seseorang yang introvert, berbicara merupakan aktivitas yang menguras banyak energi.
Jika seseorang yang introvert ditelepon saja tidak bersedia, apalagi di-video call. Rasa gugup yang dirasakan seorang introvert ketika sedang ditelepon akan sangat berbeda ketika sedang di-video call. Rasa gugup tersebut akan meningkat berkali-kali lipat. Karena bukan hanya suara yang terdengar oleh lawan bicara, tetapi juga wajah yang terpampang degan jelas di layar ponsel akan menambah rasa gugup tersebut.
Nada dering telepon (atau bahkan getaran telepon) yang mengganggu juga menjadi salah satu alasan mengapa seseorang yang introvert enggan untuk mengangkat telepon. Apalagi jika telepon atau video call tersebut datang dari nomor yang tidak dikenal. Seseorang yang introvert akan cenderung lebih waspada dan mendiamkan atau tidak mengangkat telepon atau video call tersebut alih-alih me-reject-nya. Setelah dering atau getar tersebut berhenti, barulah seorang introvert bisa bernapas lega. Ya, terdengar sangat berlebihan namun begitulah kenyataannya.
Oleh karena itu, seseorang yang introvert tidak akan sembarangan memberi kesempatan kepada orang-orang untuk mendengar suaranya atau melihat wajahnya di layar ponsel. Namun untuk keluarga dan orang-orang terdekat mungkin bisa menjadi pengecualian.
Sekalipun sifat seorang introvert demikian rumitnya, namun dibalik itu semua seorang introvert memiliki keunikannya tersendiri. Dikenal sebagai orang yang tidak pandai berbasa-basi, namun dia merupakan seseorang yang sangat peduli. Dikenal sebagai orang yang pendiam dan tidak banyak bicara, namun dia bisa menjadi teman yang seru dan menyenangkan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”