Jeritan Hati Orang yang Sering Jadi Tempat Curhat. Akan Kami Beri Tahu Rahasia Terbesar Kami

Mungkin kamu adalah salah satu orang yang dipercaya oleh teman-temanmu sebagai tempat keluh kesah mereka. Entah itu mulai dari hal-hal yang sederhana seperti curhat tentang lingkaran pertemanan, tentang pekerjaan, sampai hal-hal yang bisa dibilang sangat privacy seperti curhat tentang keuangan, hidup berumah tangga, hingga perseteruan keluarga.

Advertisement

Menjadi tempat curhat seseorang memang memiliki dampak positif bagi si yang bercerita karena dianggap bisa sedikit mengurangi beban dalam dada dan syukur-syukur bisa memberikan solusi permasalahan yang ada.

Namun, ada kalanya si pendengar merasa lelah mendengarkan curhatan seseorang apalagi pembahasannya adalah cerita yang itu-itu saja. Di satu sisi pendengar bisa menjadi media penolong si pencerita meskipun hanya sekedar mendengarkan tanpa menolong apa-apa. Namun, di sisi lain beban si pencerita seolah-olah tertransfer dengan otomatis kepada pendengar.

Karena jujur saja, hanya dengan mendengarkan cerita orang yang nampak sekilas, itu bisa memengaruhi dan mensugesti pemikiran si pendengar dan membuat seolah-olah cerita tersebut dialami oleh si pendengar sendiri. Apalagi jika yang diceritakan adalah hal yang bisa mengoyak perasaan, bukan tidak mungkin si pendengar akan memosisikan dirinya sebagai orang yang mengalami hal serupa.

Advertisement

Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi ada beberapa orang yang dianugerahi rasa simpati, empati, dan perasaan yang begitu peka dan sensitif yang seolah-olah bisa merasakan penderitaan si pencerita. Hingga walaupun curhatan sudah selesai diceritakan, si pendengar masih terbawa emosi hingga mengganggu pikirannya sendiri. Si pendengar bisa merasakan kesal, benci, dan dendam seperti halnya si pencerita.

Sekali lagi, mungkin ini terdengar sangat berlebihan. Mana ada orang yang bisa begitu peka hingga terbawa emosi sedemikian hebatnya? Hei, dunia ini dihuni oleh milyaran orang dengan milyaran keunikan hati dan perasaan. Karena hal ini berhubungan dengan perasaan, bukan tidak mungkin juga akan menjalar ke masalah psikologis.

Advertisement

Memang ada sebagian orang yang begitu terbawa perasaan hanya dari mendengarkan saja. Misalnya saja ketika mendengarkan temannya curhat tentang keluarganya yang toxic dan abusive, si pendengar bisa jadi juga menyimpan perasaan benci dan dendam kepada keluarga temannya tersebut. Padahal mungkin saja dia belum pernah bertemu dan berinteraksi dengan keluarga temannya tersebut. Atau bahkan yang lebih parah, tidak tahu apakah cerita yang dibeberkan itu benar atau bohong belaka.

Sudah saatnya kita memilah-milah apa yang boleh diceritakan dan apa yang tidak boleh diceritakan kepada orang lain. Karena bukannya mendapatkan solusi, justru kita bisa jadi membuat benih-benih kebencian yang baru dalam diri orang lain.

Ingat, hati setiap orang berbeda-beda dalam menanggapi sesuatu. Tanyakan terlebih dahulu kepada orang yang akan menjadi tempat keluh kesah kita, apakah mereka mau mendengarkan cerita kita atau tidak. Karena sejatinya si pendengar juga ingin didengarkan.1

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak