Puisi 1 : Jeda
Kehilangan dirimu aku begitu terkesiap
Pergi, usai, sepi
Lain kali tak usah izin pamit
Jika nyatanya tak pernah kembali
Ingin berlari . Sampai lupa mengenakan alas kaki
Bersembunyi, saat ini menangis sendiri
Kepadamu
Bukan pergi untuk kembali
Namun perpisahan untuk selamanya
Tak seperti lembayung senja meski sebentar akan kembali esok
Kamu hanya menghilang
Aku bimbang penuh bayang-bayang kenangan
Kepadamu
Aku terhenti
Sela di antara ruang penyesalan
Rasanya aku harus memberi jeda
Pada diriku sendiri juga pada dirimu
Masa depan sulit di prediksi.
Kamu menghilang tiba-tiba
Sudahi kisah ini Â
Â
Puisi 2 :Â
Durasi
Oleh : Ananda Puspakartika
Pergantian tahun semakin mendekat
Berlalu, berpaling, dan berubah
Semua seperti itu
Sedikit yang berharap untuk di tempat yang sama
Bagi yang bersedih ingin cepat berakhir
Sedangkan untuk nan bahagia tetap abadi
Mana mungkin bisa memutar balikan waktu
Menambah durasi maupun meguranginya
Hanya Idaman, keinginan, Impiaan dan dambaan
Angan-angan atau sekedar ambisi
Baik masa lampau, kini serta masa depan
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya
Berharap lebih baik
Â
Puisi 3
Sempurna
Memiliki kehidupan sempurna itu impian semua orang
Yang membedakan hanya batasannya.
Standar sempurna itu seperti apa sih menurut kalian?
Bisa jadi menurut si AÂ sempurna itu memiliki segala sesuatu dengan berlebihan
Entah dari materi ataupun fisik maksudnya menjadi paling cantik dan paling rupawan di antara semua orang.
Padahal kata si B hidup sempurna ya hidup yang layaknya orang normal.
Nah, jadi memiliki kehidupan normal itu seperti apa?
Punya nilai akademik bagus? Pekerjaan yang layak? pasangan hidup yang ideal?
atau keluarga yang harmoniskah?
Semua tergantung bagaimana pemikiran kita mau membuat semua menjadi rumit atau sesederhana mungkin.
Ada yang bilang semakin kita hidup bersahaja, semakin itu pula kita merasa tentram.
Sempurna kata orang lain belum tentu sempurna menurut kita.
Semoga kalian bisa menemukan kesempurnaan dalam hidup.
Meski belum merasa hidup sempurna, setidaknya bersyukurlah masih memiliki kehidupan yang layak.
Yakni dengan kalian menghargai waktu bersama orang-orang yang tersayang, masih di beri kode keras atau peringatan dari sang pencipta dan teman-teman akan norma-norma dalam hidup.
Semangat menciptakan kebahagian-kebahagian kecil yang bahkan bisa menjadikan kesempurnaan di kehidupan orang lain.
Â
Puisi 4
Kilasan kisah
Terpaku di dinding
Di kota yang makin rama dan riuh
Kita butuh waktu tuk sendiri
Menyelami takdir berusaha hidup
Berlari dari masa lalu menyellinap bertahan di masa depan
Saling berkejaaran antara keinginan dan kenyataan
Jalan braga memang tak pernah sepi
Lalu Lalang kendaraan, keramaian tiada henti
Bukan tentang siapa atau bagaimana karya itu dibuat
Berakhir dengan penuh kebanggaan
Usaha telah menghasilkan sebuah karya
Menyusuri setapak memori yang terlihat dalam lukisan
Setiap rupa tertuang dalam canvas, mengurai rahasia berjuta makna
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”