Jatuh Cinta Dalam Diam

Dalam jatuh cinta, kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta. Dan kapan waktu yang tepat untuk kita merasakan jatuh cinta. Bahkan aku pun rasanya sudah lupa bagaimana awal mulanya rasa itu bisa tumbuh. Yang ku ingat hanya rasa itu masih ada dan tetap tinggal bersamaku sampai saat ini.

Advertisement

Dalam jatuh cinta juga ada banyak tipe orang dalam merasakannya. Ada tipe orang yang berani mengungkapkannya dan berterus terang. Ada pula sebaliknya, memilih untuk berdiam diri. Berdiam untuk menahan semua perasaan yang dirasakan. Begitu pula dengan diriku, aku lebih memilih untuk diam dan tidak mengatakan serta menahan semua apa yang aku rasakan. Aku bukan pengecut, aku hanya takut jika dia mengetahuinya, sikap dia kepadaku pun akan berubah dari sebelumnya. Dan itulah hal yang paling tidak aku inginkan. Karena jujur saja…..


Aku tak mudah mengatakan "AKU JATUH CINTA"

Aku tak mudah mengaku "AKU JATUH CINTA"

Advertisement

Dan aku juga tak mudah untuk "JATUH CINTA TERHADAP ORANG LAIN"


Bahkan untuk mengeksperesikan sikapku yang sedang jatuh cinta saja, aku tak mampu mengeksperiskannya secara langsung. Aku akui memang aku seorang pengecut, yang tidak berani mengungkapkan apa yang aku rasakan selama ini terhadap dirinya. Dia tidak tahu bagaimana jantung ini berdetak lebih kencang dari biasanya. Dan dia tidak tahu betapa bercabangnya yang ada dipikiranku saat itu. Karna yang terlihat saat itu aku adalah sesosok temannya, sama seperti teman dia yang lainnya.

Advertisement

Terkadang aku bingung jika ada yang mengatakan cinta itu perlu alasan yang pasti. Sebab, sampai saat ini aku masih mencari dan tidak mengetahui alasan yang pasti untuk semua itu.

Aku tahu dia hanya sesosok lelaki biasa saja menurut sebagian orang. Namun tidak menurutku, karena menurutku dia begitu istimewa di mataku. Dia bukan sosok Dilan yang ada pada tokoh utama dalam sebuah novel best seller. Dia bukan seorang Habibie yang keromantisan cerita cintanya terhadap Ainun terkenang oleh seluruh bangsa indonesia. Dia juga bukan Romeo yang kisahnya melegenda di seluruh dunia.


Namun, dia adalah dirinya sendiri. Seseorang yang mampu membuat aku benar-benar jatuh hati hingga saat ini.


Bahagiaku itu cukup sederhana, aku bisa dapat melihatnya setiap hari saja itu sudah cukup membuat aku bahagia sehingga aku dapat bersemangat menjalani hari-hariku.

Aku akui dia bukan sesosok pria yang termasuk dalam daftar tipeku. Dia pun juga bukan sosok pria yang selama ini aku idamkan. Dia itu tidak tampan tetapi mampu membuat aku jatuh hati. Dia itu tidak humoris namun mampu membuat aku tertawa. Dia itu tidak romantis namun mampu membuat aku bahagia. Dia itu tidak lemah lembut tetapi mampu menenangkanku di kala emosiku sedang berapi-api.

Aku senang jika bertemu dengannya, walaunpun harus berpura-pura bersikap biasa saja layaknya seorang teman di depannya. Dan saat itulah di mana aku sebenernya seperti sebuah tokoh yang sedang memerankan peran dengan baik dalam sebuah pertunjukan drama di atas panggung.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

SIMPLE & HALCYON

20 Comments

  1. Erica Tjahjadi berkata:

    hai kamu, kunjungi dewa168.com untuk mendapatkan hadiah sampai jutaan rupiah, kapan lagi~ harus kemana lagi .. gabung di sini.. 🙂

  2. Ini cerpen ternyata