Siapa yang tidak kenal dengan kisah pewayangan Ramayana?
Kisah yang dibawakan dalam Sendratari Ramayana ini menceritakan tetang cinta Rama, Shinta, dan Rahwana. Kisah heroik Rama menyelamatkan Shinta dari cengkraman Rahwana dan kesetiaan Shinta terhadap sang suami Rama sering dijadikan sebagai lambang cinta sejati dan kesetiaan. Ada pula yang mengagumi tokoh Rahwana yang setia mencintai Shinta walaupun telah ditolak berulang kali.
”Tuhan, jika cintaku pada Shinta terlarang, mengapa kau bangun megah perasaan ini dalam sukmaku?”
Pernahkan anda mendengar atau membaca kalimat ini? Biasanya kalimat ini dibumbui kisah bagaimana romantisnya Sang Prabu Dasamuka ini berusaha menaklukkan Shinta yang telah dipinang Rama. Namun, dalam cerita versi Indonesia ternyata Shinta adalah anak dari Sang Prabu Dasamuka, Rahwana. Kok bisa?
Rahwana dari bangsa raksasa ini sudah mencintai Dewi Widawati sejak sebelum Shinta lahir. Rahwana terus mengejar Dewi Widawati yang merupakan istri dari Dewa Wisnu. Namun Dewa Widawati menolak, dan memilih mengakhiri hidupnya dengan masuk ke dalam api. Dewi Widawati bereinkarnasi ke dalam tubuh Dewi Shinta.
Pada saat Shinta belum lahir, Rahwan telah memiliki Istri bernama Mandodari yang tengah mengandung. Diramalkan oleh pendeta istana, kelak bayi yang tengah dikandung Mandodari akan menjadi istri Rahwana, ayahnya sendiri. Rahwana awalnya marah, akan tetapi akhirnya menerima begitu saja dengan berfikir bahwa kelak anaknya kan menjadi sosokyang cantik. Wibisana adik dari Rahwana yang memiliki pribadi suci dan berperikemanusian tidak menerima keputusan kakaknya begitu saja. Saat Rahwana tidak berada di kerajaan, Mandodari melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik jelita. Wibisana segera mengambil bayi tersebut dan dihanyutkan di sebuah sungai sambil berharap sang Dewa dapat menyelamatkan bayi mungil itu. Lalu Wibisana menciptakan mega mendung, yang menjadi seorang bayi laki laki yang kini di kenal sebagai anak Rahwana, Indrajit.
Bayi yang malang itu, ditemukan oleh seorang pertapa, Prabu Janaka yang kemudian diberi nama dewi Shinta. Saat Shinta berumur 17 tahun, kencantikan nya tersohor di penjuru negeri. Karena banyak pemuda yang tertarik, dibuatlah sayembara. Barang siapa yang dapat menarik busur pusaka Negara Mantili, maka akan menjadi suami Shinta. Rama diminta oleh gurunya Brahmana Yogiswara untuk mengikuti sayembara tersebut. Rama pun berhasil menarik busur raksasa itu. Rama sendiri merupakan manifesto dari Dewa Wisnu, dan Shinta merupakan titisan Dewi Widowati yang di kehidupan lampau merupakan istri dari Dewa Wisnu.
Yah, namanya jodoh tidak bakal kemana kan. Mau dipisahkan bagaimanapun, jodoh pasti akan bertemu. Dan hal yang salah mau diperjuangkan bagaimanapun kebenaran tetap akan menang. Nah, masihkah pembaca mendukung cinta Rahwana pada Shinta yang ternyata anaknya sendiri?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”