Meski Tak Kerap Bertemu, #JarakMengajarkanku Bahwa Ada Kekuatan Doa yang Selalu Menerangi Langkahku

Meskipun jauh, kasih sayang mereka selalu ada untuk memeluk kita.

Aku rasa, bukan hanya aku yang membenci bandara atau stasiun tiap kali aku harus kembali lagi ke perantauan. Orang tuaku pun juga merasakan hal yang serupa. Tak pernah ada tangis, tak pernah ada air mata, namun dari tatapan mereka, aku tahu, mereka tak semudah itu melepasku pergi.

Advertisement

Aku bisa membayangkan kekhawatiran dari wajah mereka serta sejuta pertanyaan yang muncul dalam benaknya selama aku jauh dari mereka:


Apakah anakku sudah makan?

Apakah makanannya bersih dan sehat?

Advertisement

Apakah anakku baik-baik saja?

Anakku sudah pulang kuliah/kerja belum ya?

Advertisement

Apakah dia baik-baik saja?

Apakah dia tinggal di tempat yang aman dan nyaman?

Bagaimana dia pulang ke kos saat harus lembur sampai malam?

Apakah uangnya cukup untuk kehidupannya?


Semua itu berkecamuk, meninggalkan rasa tak nyaman bagi orang tua. Namun ketika ingin menanyakan kabar terus menerus, mereka merasa sungkan, takut menganggu kesibukan. Apalagi terkadang aku dan kita sebagai anak merasa pertanyaan-pertanyaan mereka tidak penting.

Bahkan, kita kerap tidak peka dengan hal tersebut: jarang menelepon, tak pernah menanyakan kabar, dan terlalu sibuk tenggelam dalam dunia kita sendiri. Lupa bahwa ada yang selalu memikirkan, merindukan, dan juga mengkhawatirkan kita.

ADVERTISEMENTS

Pada akhirnya, orang tua hanya bisa mendoakan kita dari jauh. Agar kita, anak-anaknya selalu diberi kemudahan, kelancaran, kebahagiaan, dan juga kesuksesan selama tak berada di dekat mereka

Jadi, suatu saat, ketika tiba-tiba terbangun dari tidur yang sangat lelap seolah diingatkan untuk berangkat ujian atau bekerja. Saat itu orang tua tengah berdoa agar anaknya yang dulunya selalu dibangunkan untuk pergi sekolah bisa mandiri dan dijauhkan dari kesalahan karena terlambat bangun pagi.

Ketika suatu hari kita sedang melakukan kesalahan besar, lalu dosen atau atasan tidak marah tapi malah membantu untuk mencarikan solusi. Ingatlah orang tua kita. Kemudahan itu bisa jadi asalnya dari doa-doa mereka.

Ketika harus melakukan presentasi besar dan kita tiba-tiba diberi ketenangan dan kelancaran selama berbicara di depan orang penting. Itu bagian dari kekuatan doa orang tua yang menyertai hal yang kita lakukan.

Ketika dalam perjalanan dan dihadapan kita terjadi kecelakaan yang nyaris melibatkan kita. Ingatlah, orang tua pernah memohon pada Tuhan agar anaknya diberi keselamatan selama perjalanan sehingga anaknya terhindar dari mara bahaya.

Ketika barang-barang berharga aman selama berkendara menggunakan kendaraan umum padahal sebenarnya banyak orang yang punya niat jahat. Orang tua selalu berdoa agar kita aman dan selamat dalam setiap langkah yang kita ambil.

Ketika kita merasa dunia kita gelap dan permasalahan hidup terlalu besar lalu ada secercah harapan yang datangnya tak terduga. Saat itulah kekuatan doa orang tua sedang bersatu dengan semesta untuk membantu memudahkan jalan kita.

Meskipun jauh, kasih sayang mereka selalu ada untuk memeluk kita. Cinta mereka tak pernah putus menenangkan kita. Doa-doa mereka tak pernah habis tercurah untuk menerangi jalan kita. Jarak mengajarkanku bahwa segala kemudahan, salah satu sumbernya adalah kekuatan doa orang tua kita yang selalu mengalir tanpa batas.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement
Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini