#JarakMengajarkanku Betapa Jarak Sangat Dibutuhkan dalam Suatu Hubungan

Cinta itu bukan soal berapa lama. Tapi seberapa jelas dan ke arah mana.

Berbicara hubungan baik secara vertikal antara manusia dengan Tuhan atau horisontal antara manusia dengan seluruh makhluk-Nya memang tidak bisa dilepaskan dari manusia itu sendiri yang diciptakan sebagai makhluk sosial. Manusia hidup harus terus bersosialisasi dengan lingkungan sekitar di mana ia hidup dan tinggal.

Advertisement

Apalagi sudah menyangkut hubungan spesial yang didasarkan kepada cinta. Hidup manusia berasal dari cinta, maka sangat tidak baik apabila energi hidup manusia habis hanya untuk bertengkar dan berkelahi hanya karena perbedaan pendapat, agama, ras, suku dan lainnya.

Cinta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suka sekali; sayang benar. Jadi cinta adalah tingkatan tertinggi seseorang. Tingkat paling dasar adalah hukum. Karena hukum hanya mengenal benar dan salah. Hitam dan putih. Hukum itu sangat kaku dan statis. 

Tingkatan kedua yaitu keadilan atau kebijaksanaan. Dalam tingkatan kedua ini, mulai bisa dimasuki rasa iba atau kasihan. Contohnya, ketika kita mau berjumpa dengan seseorang, kita hanya memakai kaos itu secara hukum tidak ada masalah. Tetapi kita kurang bijak saja menempatkan sesuatu. Dan tingkatan ketiga adalah cinta. Di sinilah awal mula sejarah manusia. Seumpama dulu Adam dan Hawa tidak saling mencintai dan dicintai. Apakah akan ada kehidupan manusia seperti saat ini.

Advertisement

Manusia diciptakan Tuhan berpasang-pasangan. Ada baik ada pula buruk. Ada dekat ada pula jauh. Semua sudah diatur dalam atmosfer ruang dan waktu. Begitu pun perihal cinta. Ada orang yang saling mencintai dan dicintai antara laki-laki dan perempuan tanpa dipisahkan jarak. Bisa saling berdekatan tanpa harus menahan rindu maupun kangen. 

Begitu pula sebaliknya, ada pula orang yang mencintai dan orang yang dicintai harus terpisahkan jarak sehingga setiap purnama harus menahan rindu. Mengutip lagu Ruang Rindu ciptaan Mas Sabrang Mowo Damar Panuluh atau populer dipanggil Noe Letto.

Advertisement

“Kau datang dan pergi, oh begitu saja. Semua ku terima, apa adanya. Mata terpenjam dan hati menggumam. Di ruang rindu, kita bertemu”. Dari sepenggal sajak lagu Ruang Rindu bisa diambil makna bahwasanya yang indah dari hidup adalah dinamika. Nikmatnya tidur ketika mengantuk, nikmatnya makan ketika lapar, nikmatnya minum ketika haus. Dan nikmatnya bertemu ketika rindu. 

Apa guna dan manfaat kalau setiap hari bertemu tetapi tidak ada kerinduan sama sekali. Malah sering terjadi ketika bertemu sebagai ajang untuk bertengkar. Bukan cinta yang berasal dari rindu. Tetapi rindu yang menghasilkan cinta. Maka penuhilah riang rindu dengan hal-hal yang postifi dan bermanfaat.

Seharusnya berbicara jarak, bukanlah menjadi alasan untuk tidak bisa saling romantis. Ditunjang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin canggih, seseorang sekarang dengan sangat mudah bisa telepon atau lebih canggih dengan Video Call, bisa saling bertatap muka walaupun hanya sebatas layar kaca. 

Paling tidak, bisa meredakan rasa rindu dengan melihat dan mengetahui keadaan orang yang disayang dan dicintai adalah suatu kebahagiaan tiada terasa. Ketika cinta itu terucap. Maka saat itulah cinta kehilangan makna. Karena tidak ada kata yang mampu mewakili sebuah makna.

Kemudian ada beberapa stigma yang mengatakan kalau hubungan jarak jauh apalagi bagi yang sedang kasmaran itu sering kali terjadi cek cok, pertengkaran dan diakhiri dengan putus. Hal ini tidak bisa dijadikan tolok ukur. Karena hal-hal semacam ini dikembalikan lagi kepada individu masing-masing. Harus ada komitmen dan konsistensi supaya hubungan jangka panjang yang sedang dijalani bisa awet sampai tumbuh uban pertama di rambutnya. 

Tidak harus setiap menit atau bahkan detik untuk selalu memberikan kabar kepada orang yang dicintai. Sifat posesif mulai harus dikurangi. Karena ketika suatu hari nanti harus putus maka tidak akan ada penyesalan dan rasa bersalah. Mengutip dari Sujiwo Tejo, “rasa kehilangan itu ada karena rasa memiliki”.

Adanya jarak dalam suatu hubungan itu sangat penting. Seperti tulisan yang membutuhkan spasi. Supaya tulisan itu bisa terbaca dengan baik dan benar. Cinta itu bukan soal berapa lama. Tapi seberapa jelas dan ke arah mana. Semangat bagi para pejuang jarak. Bersabar menahan rindu. Dan tetaplah yakin hari kemerdekaan dirimu akan hadir sebentar lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku lahir di Kediri. Aku anak terakhir dari lima bersaudara. hobiku dari dulu membaca dan menulis. Aku sangat suka membaca buku-buku non fiksi. dan aku suka menulis esai, artikel dan opini.