#JarakMengajarkanku: Apalah Arti Tatapan Jika Kesetiaan Dinomorduakan?

Berawal dari kebencianku terhadap jarak hingga akhirnya aku benar benar jatuh cinta pada jarak. Awalnya bagiku jarak  itu sungguh kejam dia begitu tega memisahkan dua hati yang sedang merindu. Hingga akhirnya jarak perlahan lahan memudarkan kebencianku, merubahnya menjadi terbiasa dan mulai suka hingga akhirnya mampu bertahan sejauh ini. Dari jarak kami belajar banyak hal bahwa walaupun tidak di temoat yang sama dengan waktu yang berbeda hati kami tetaplah menyatu.

Bagi kami yang hanya bermodalkan pulsa telponan dan Whatsapp itu saja sudah lebih dari cukup. untuk apa tatapan dan pegangann tangan jika hati tak bersama? Kami memamg rindu tatapan dan pegangan tangan bahkan bukan sekadar itu pelukan dan malam minggu bersama.

Tapi itu semua untuk apa jika hati tak berkomitmen untuk bersama? Untuk apa semua itu jika akhirnya ternoda karena ketidaksetiaan? Lebih baik berjauhan tapi saling menjaga hati, lebih baik berjauhan tapi berkomitmenn untuk bersama dari pada dekat tapi mendua.

Memang tidak selamanya kami berjauhan. Mungkin ada waktunya ketika mimpi sudah berada dalam genggaman kami, jarak itu akan mendekatkan kami kembali. Aku tau jodoh di tangan Tuhan dan dengan siapa aku berelasi sekarang Tuhan yang akan menentukan dengan siapa pula aku duduk di kursi pelaminan.

Jika dengan dia yang sekarang, betapa bahagianya aku nanti. Tapi kalaupun tidak aku akan bersyukur kepada yang Maha Kuasa karena selama ini dengan jarak ini kami bisa dewasa dalam berelasi, mengajarkan kami setia walau berjauhan, komitmen bertahan walau banyak godaan, dan tentang rindu yang sangat besar. Kami hanya bisa menceritakannya kepada Tuhan lewat setiap lantunan doa yang keluar dari mulut kami.

Tak mengapa berjauhan asal hati kami tetaplah bersama. Bagi kami tak mengapa tak bermalam minggu bersama asalkan kami saling menjaga hati yang tengah merindu.