Janganlah Terlalu Lama Buat Aku Menunggu, Hatiku Ini Bukan Pohon yang Tak Bisa Berpindah!

"Jika dia membuat seorang wanita menua dalam penantian yang panjang dan tidak pasti, apakah itu bentuk cinta? Jangan menunggu laki-laki yang tidak menghormati umur wanita, yang membiarkannya menua tanpa kejelasan."

— Mario Teguh

Advertisement

Kalimat Om Mario membantuku tersadar dari penantian panjang yang tak berbuah. Telah aku ikhlaskan hatiku untuk kau miliki. Mempercayaimu atas dasar cinta. Menghabiskan waktu untuk tertawa dan mengukir cerita. Namun kini aku mengerti itu semua tidak cukup syarat untuk memperoleh level hubungan yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Waktu demi waktu terus pergi, bulan demi bulan silih berganti. Setelah ku hitung, sudah sebanyak 3 kali aku telah mengganti kalender yang mungkin bisa menjadi saksi. 3 kalender berisi 1095 hari telah aku lewati untuk menanti hal yang tak kunjung pasti. Mungkinkah aku harus tetap berdiri disini? Ataukah berjalan pergi untuk kembali mencari?

"Don't waste your time waiting for someone

who doesn't even know that you are waiting for him.

On a second thought,

don't waste your time waiting. full stop!"

Advertisement

Ibarat menerka ayam dalam telur, menghabiskan waktu dengan sia-sia. Sementara menua adalah hal yang pasti terjadi, lalu apakah harapan ini masih tetap menjadi sebuah kehampaan semata? Aku bukan terobsesi untuk memiliki dirimu, tapi bukankah menggenapkan separuh agama adalah ibadah dan tujuan indah dari sebuah hubungan?

Mungkin ini titik dimana aku merasa lelah menunggu. Jika kamu ingin tahu, menunggu bukanlah suatu hal yang mudah. Sudah banyak perempuan yang terluka karena terlalu lama menunggu, mungkin kini aku adalah salah satu diantaranya. Sudah banyak laki-laki yang kecewa karena terlalu lama membuat keputusan, semoga kamu bukanlah salah satu diantaranya.

Advertisement

'Cause I've been running marathons
While you're still standing still
And I'd be anything for you
But I'll never fit the bill

~Irrelevant`LAUREN AQUILINA~

Hayalan dan harapanku sudah lama sampai disana, disebuah pelaminan. Hari dimana janji suci kita ikrarkan. Harapan itulah yang membawaku dalam semangat kehidupan. Berkali menepis keraguan dan kekecewaan. Namun sepertinya saat ini aku dipuncak kejenuhan. Karena entah mengapa dirimu tidak menunjukan keseimbangan.

S-E-I-M-B-A-N-G. Seimbang artinya sama kuat, sama berat. Berat sebelah hanya akan membuat langkah semakin melambat. Bukan berarti aku tidak tulus dengan apa yang sudah aku lakukan. Tapi sejatinya cinta memang membutuhkan keselarasan. Sementara sikapmu saat ini merupakan salah satu pemicu mengapa kita tidak selaras, tidak seimbang.

begini rumusnya :
`Berjuang tapi sendiri`
`Sendiri tapi memiliki`
"Memiliki yang tidak berjuang = kesendirian yang hakiki"

"B-E-R-J-U-A-N-G". Setahuku cinta adalah pembangkit semangat untuk berjuang lebih. Memperjuangkan tujuan untuk mencapai bahagia bersama orang yang dicintai. Seharusnya cinta adalah alasan mengapa hidup terasa lebih berarti. Pemacu energi positif untuk mewujudkan visi misi. Begitulah cinta sejati, bukan sekedar umbar janji untuk basa basi. Lalu mengapa kita masih terus disini? Berjalan ditempat yang masih saja begini.

Ah, mungkin saja aku bukanlah orang yang tepat untuk kamu perjuangkan. Mungkin saja aku bukan yang bisa memberimu semangat juang. Mungkin arti hadirku ini terlalu lemah, sehingga tak cukup berarti untuk menjadi alasanmu menatap masa depan. Jadi, mungkinkah hanya aku yang terlalu banyak berharap?

"Sudah cukup! Tutuplah kesempatan kepada dia yang membuat dirimu semakin terluka!

Jangan lagi menghabiskan waktumu untuk menunggu seseorang yang belum juga berbuat apa-apa.

Sedangkan diluar sana ada sesorang yang menunggumu membuka kesempatan

Seseorang yang rela melakukan segalanya dan secepatnya membuatmu bahagia."

Sayang, kini aku sepenuhnya sadar bahwa aku bukanlah sebuah pohon, yang tidak dapat berpindah tempat. Aku bisa bergerak pindah untuk mencari tempat yang menawarkan keseimbangan. Tempat dimana aku menjadi sebuah alasan untuk dia yang mau berjuang lebih keras. Kini aku sadar, waktuku terlalu berharga untuk sekedar menunggumu yang tak jua berkepastian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saat matahari terbit, Aku bersembunyi.. Aku baru diperjalanan ketika senja mengantar matahari pulang keperaduan.. Diperbatasan menjelang petang, aku pelan-pelan datang.. Kemudian petang datang dan gelap membentang.. Disitulah baru aku berpendar.. Tak jarang aku datang bersama bintang dan meteor untuk sempurnakan sinar.. Akulah bulan- yang sedikit berubah menjadi wulan.. Membantumu memandang keindahan ditengah kegelapan.. Mengistirahatkan kilau yang bisa membuatmu silau.. Akulah bulan- yang memberikan kenyamanan dalam sepi... Waktu dimana kamu harus menepi.. Untuk sekedar bermimpi.. *Wulan*

32 Comments

  1. Desi berkata:

    HALALKAN ATAU TINGGALKAN.

  2. Mey berkata:

    Like Banget.. Superr superrrr…..

  3. SanTy NurHasanah berkata:

    Ihikkkzzzz aku bgtt ?

  4. Yoyok Ok berkata:

    Cowo mah santai mau lama juga gak mslh klo cewe punya batas wktnya sehingga cewe harus cerdas dan tegas