Jangan Sampai Kamu Menyakiti Dirimu Hanya Karena Kamu Disakiti Orang Lain


Bila cinta harus berakhir dengan kesedihan, jangan menyesal dengan pertemuan. Karena orang yang telah membuatmu terluka adalah orang yang pernah membuatmu bahagia. 

Advertisement

-GC Korompis


Kutipan di atas ditulis oleh teman saya ketika kami masih SMA. Sahabat baik yang memengaruhi saya untuk tekun menulis, hingga akhirnya bisa menghasilkan sejumlah karya. Bertahun-tahun berlalu, ketika sedang merapikan barang-barang lama, secarik kertas terselip dalam catatan sekolah. Di atas kertas itu tertulis kutipan di atas. Bukan kebetulan, saat itu saya sedang merasa hancur hati.

Saat itu, masalah datang bertubi-tubi. Keadaan keluarga, masalah kesehatan dan kesepian. Lulus kuliah membuat saya terpisah dengan sahabat-sahabat saya. Sebelumnya saya berpikir setelah lulus perjalanan di depan sana akan mulus. Ternyata hidup memberikan banyak kejutan yang tak terhiraukan. Hidup tidak berhenti setelah mencapai gelar sarjana. Tugas kehidupan justru lebih kompleks daripada tugas kuliah. 

Advertisement

Saat itu adalah titik terendah dalam hidup saya. Saya berpikir untuk tidak melanjutkan hidup lagi, namun saya mencoba melakukan hal baik satu per satu. Sampai akhirnya, saya mengerti bahwa apa yang saya alami tidak di luar dari kemampuan saya. Mengampuni diri saya adalah langkah awal untuk kesembuhan saya, setelah itu saya berusaha mengampuni satu per satu orang yang pernah menyakiti saya. Saya belajar bahwa hidup yang mudah tidak akan menjadikan saya yang sekarang ini.

Dulu, ketika saya disakiti saya malah berpikir untuk menyakiti diri saya ini. Tapi sekarang saya mengerti, ketika saya disakiti saya harus disembuhkan. Saya menyadari saya layak menjadi yang terbaik. Saya tidak boleh terkurung dalam ruangan yang dinamakan korban. Kesembuhan berasal dari dalam diri karena diri ini yang harus mengatasi sakit.

Advertisement

Berharap pada orang lain itu sakit. Dari rasa sakit ini, saya belajar untuk tidak berimajinasi terlalu besar pada orang lain. Kalau saya ditolong, ya terima kasih. Kalau tidak ditolong, ya tidak apa-apa. Saya tidak mau menggantungkan nasib saya di tangan orang. Saya memang tidak tahu masa mendatang, umur saya masih muda dan hidup telah memberi saya banyak pelajaran.


Untukmu, yang sedang tersakiti izinkan saya memelukmu dengan sebuah kalimat. Kamu sudah cukup tersakiti. Jangan tambah sakiti lagi. Kamu harus sembuh. Ada makna pada setiap hati yang hancur.


Saat kamu disakiti, ampunilah. Disakiti lagi, ampuni lagi. Mengampunilah, sampai hatimu kebal dari sakit hati. Sampai hatimu terlatih untuk tidak pedih lagi. Beban yang dipikul hatimu akan membuatmu semakin kuat karena beban itu melatih hatimu. Ada keajaiban pada pengampunan.

Saya tahu patah hati bukanlah cerita yang manis, namun kehidupan tanpa mengalami patah hati mungkin kurang seru. Suka dan duka itu berimbang. Semakin banyak pengalaman patah hati, maka semakin banyak pelajaran yang telah kamu dapati. Memahami patah hati itu penting, sampai akhirnya kamu tahu cara merawat hatimu.

Saya yakin kamu pasti bisa melewati apapun dalam hidupmu. Kamu pasti menang atas sakit hatimu. Kamu orang yang kuat. Kamu berada di dunia ini bukan untuk sebuah cerita menyedihkan, tapi cerita hidupmu adalah cerita yang menantang, seru, dan tidak membosankan. Terima kasih telah membaca sampai paragraf ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Write for fun 😀