Jangan Salah, Sendiri Bukan Berarti Kesepian

Jangankan sendiri, banyak orang yang kesepian walaupun memiliki teman yang banyak. Kesepian, seolah menjadi hal yang subjektif untuk semua umat manusia di dunia. Semua takut kesepian, seolah itu adalah pocong yang loncat-loncat menghampiri kita di tengah kuburan.

Advertisement

Banyak orang berlomba-lomba menghindari kesepian dengan banyak hal. Mulai dari menulis, sampai nongkrong di Open Chat sosial media. Tidak sedikit juga yang ‘membadut’, kata yang tengah tren saat ini. Mencoba membahagiakan orang lain demi mendapat pengakuan.

Membadut sudah seperti hal yang sangat menyenangkan kelihatannya. Tapi, jika ditelisik semuanya terasa semu, sementara, dan bodoh. Membahagiakan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri adalah contoh dari membadut. Pengakuan yang didapat, tidak seberapa dari beban psikologis yang muncul.

Padahal, kesepian itu muncul dari otak kita sendiri. Kesepian muncul karena kita merasa tak berguna dan tak pantas dicintai. Tak terkecuali merasa banyak orang yang tidak mendengarkan diri kita, atau malah tidak tertarik dengan apa yang kita lakukan dan bicarakan. Menyakitkan memang, tapi itu tidak akan membuat kita jatuh sejatuh-jatuhnya.

Advertisement

Sehingga, banyak orang menilai kesepian berasal dari kesendirian. Sendiri, seolah menjadi penyebab dari semua masalah hidup. Tidak punya pacar, tidak punya teman, atau bahkan tidak punya keluarga menjadi sebuah pintu menuju kesepian. Bisa jadi benar, bisa jadi salah. Sendiri, seperti pisau bermata dua, bisa membuatmu sengsara atau bahagia.

Jika kita telisik lebih jauh, sendiri adalah obat dari kesepian. Dengan kesendirian, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kesepian. Dengan kesendirian, introspeksi diri bisa lebih leluasa dan lebih tenang. Tidak akan ada suara-suara yang mengganggu otakmu untuk berpikir dan berbicara tentang masalah hidup.

Advertisement

Sendiri, identik dengan kata populer, jomblo. Kata itu seolah predikat buruk bagi setiap orang, menjadi rapor merah bagi setiap pribadi yang tidak punya pacar. Jomblo lebih menakutkan dari Kayako dan Kuntilanak, bisa membuat orang keblinger karena panas dicaci maki teman nongkrongnya.

Kesendirian juga bisa menjadi kesengsaraan tersendiri bagi setiap orang. Tidak ada teman curhat, teman tertawa, atau bahkan teman untuk berkelahi. Menyakiti diri sendiri banyak yang bersumber dari kesendirian, tiada wadah eksistensi bagi manusia yang ingin superior. Circle pertemanan yang tidak sefrekuensi, kapasitas diri yang tak sesuai pergaulan, membawa beban diri untuk menghindari kesendirian.

Alhasil, kesengsaraanya yang malah masuk ke dalam kehidupan. Sungguh, kesendirian adalah cinta dan benci dunia yang fana ini. Banyak orang nyaman sendiri atau menjomblo bertahun tahun. Tidak sedikit juga orang yang merasa ajalnya lebih dekat ketika sendiri. Pernah merasakan ini? Jangan pernah menjawab hal yang tidak sesuai kenyataan.

Satu hal, kesepian tidak bersumber dari kesendirian apalagi kejombloan seseorang. Persepsi dan stigma seorang manusia membawa kesendirian seolah menjadi penyebab kesepian. Ucapan orang-orang superior di luar sana, membawa pehaman khusus ke alam bawah sadar manusia sehingga ingin menampik anggapan miring orang-orang.

Padahal, kesepian ada dalam diri kita. Kesepian lahir dari ketidakpastian jiwa terhadap hidup seseorang, tidak ingin merasa berbeda dan hina di mata manusia. Meskipun, dirinya tahu itu fana, membadut tetap menjadi jalan utama. Satu pesan, bahagiakanlah dirimu. Dengan kesendirian itu bukan berarti kita kesepian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya adalah jurnalis, penulis konten, dan podcaster yang nyambi jadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Bandung