Pesona Indonesia dikenal dengan indahnya budaya dan keelokan alamnya, budaya yang menyatukan setiap masyarakat dan alam yang meneduhkan setiap jiwa. Pesonanya bisa kita temukan di Desa Sade yang terletak di Rimbitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dikenal dengan sebutan Desa Sasak Sade, destinasi ini merupakan ekowisata Indonesia yang memiliki sejuta tradisi dan budaya yang masih terawat keasliannya hingga saat ini.
Di Desa Pule kita akan bertemu dengan masyarakat suku asli Pulau Lombok, yakni mereka yang bersuku Sasak. Suku Sasak merupakan kelompok etnis terbesar yang mendiami Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di sini kita akan mendapatkan pengalaman terbaik, ketika sampai di Desa Sade, kita juga akan disambut dengan deretan Bale Tani yang menjulang indah dengan nuansa tradisional.
Rumah-rumah adat tradisional yang ditinggali penduduk itu disebut Bale Tani. Rumah yang dibersihkan dengan kotoran sapi dan atau kerbau setiap sekali dalam dua minggu. Jangan kaget Sobat Hipwee! Ini berguna untuk memperpanjang umur bangunan Bale Tani. Masih tidak percaya? Datang aja! Menariknya, pintu dari rumah adat tradisional Bale Tani ini dibuat lebih rendah, hal ini dikarenakan agar tamu yang datang bisa menghormati pemilik rumah. Rumah adat tradisional ini beratapkan ilalang yang semakin menambah kesan tradisionalnya. Selain itu, ada pula Bale Bonter yang ditinggali oleh Kepala Desa serta dijadikan sebagai tempat persidangan adat.
Kalau beruntung, kita bisa mengenal dan melihat tradisi 'kawin culik' dari suku Sasak di Desa Sade. Tradisi ini disebut merani oleh masyarakat setempat. Namun jika tidak, kita masih berkesempatan untuk menyaksikan atraksi tari parasean juga akan ditampilkan oleh dua pria yang bertarung menggunakan pejalin (tongkat rotan) dan perisai dari kulit kerbau. Dahulu tarian ini dilakukan untuk melatih kejantanan pria suku Sasak dan baru akan dihentikan pertarungannya jika salah satu petarung berdarah atau mengaku kalah. Hingga saat ini tari parasean terus dilestarikan dan dikenalkan pada wisatawan yang berwisata di Desa Sade.
Kalau mengingat penggalan lagu Indonesia Pusaka, sungguh indah bukan tanah air kita.
Karya indah Tuhan Maha Kuasa bagi Bangsa yang memujanya…"
Seperti Tuhan yang tidak pernah berhenti tersenyum ketika menjadikan Indonesia indah, begitu pula ketika kita mengingat bahwa kita adalah orang terpilih yang mendiami tanah surga Indonesia.
Ketika berkeliling Desa Sade kita akan melihat deretan kain-kain tenun yang akan ditawarkan oleh penduduk setempat. Kain tenun itu ditenun oleh perempuan-perempuan suku Sasak asli Desa Sade, perlu Sobat Hipwee tahu, sejak usia 9 tahun anak-anak perempuan di Desa Sade sudah diajarkan untuk menenun. SoHip jangan mau kalah! Cobalah untuk menenum ketika berkunjung nanti.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”