Berbicara tentang hal yang baik, pasti semua berharap hal terbaik yang terjadi dalam kehidupan kita. Berharap memang tidak dilarang, tapi alangkah baiknya jika kita bisa menciptakan hal baik tersebut dalam hidup kita. Jangan hanya menunggu untuk hal baik itu terjadi, karena tanpa usaha apapun itu yang diharapkan tidak akan terjadi.
Layaknya seorang bayi yang baru saja memasuki usia untuk mulai berjalan, tentunya ia tidak tiba-tiba saja bisa berjalan. Melainkan didahului dengan tahapan merangkak yang mana akan menuntunnya untuk mulai berdiri dan kemudian berjalan. Begitu pula kehidupan kita, sama seperti tahapan perkembangan seorang bayi. Artinya sedari kecil sebenarnya kita sudah diajarkan untuk berusaha untuk mencapai sesuatu.
Hal baik yang dimaksud di sini bukan hanya cita-cita atau harapan pribadi kita saja seperti ingin menjadi sukses ataupun sejenisnya. Tetapi juga hal baik yang bisa kita ciptakan untuk orang lain. Sekecil apapun hal baik yang kita ciptakan, pastinya akan bisa menginspirasi orang lain walau mungkin hanya satu orang saja yang kamu inspirasi. Tapi itu kan juga termasuk proses, tidak orang yang bisa berhasil dalam hanya satu kali percobaan saja. Mungkin ada, tapi sangatlah jarang, toh para ilmuwan saja harus mencoba berapa ratus kali kan?
Menciptakan hal baik sebenarnya bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk orang lain. Misalkan saja, suatu hari kamu sukses menjadi seorang yang kaya raya. Ketika hal ini kamu capai, harusnya ada hal baik lain yang juga dilandasi dengan kekayaan kamu saat itu. Bukan malah sombong, tapi juga kamu bisa berbagi tips dengan teman-teman sekitar kamu bagaimana caranya untuk menjadi kaya raya.
Selain itu, kamu juga bisa membagikan kekayaan kamu dengan membantu mereka yang membutuhkan uluran tanganmu. Dengan begitu, yang bahagia akan hal baik yang kamu dapatkan bukan cuma kamu sendiri, tapi bahkan kamu juga telah menciptakan hal baik untuk banyak orang, lho.
Menciptakan hal baik itu susah susah gampang. Apakah iya? Coba saja kita telusuri, dari sebuah hal baik ada pengorbanan di dalamnya. Kalau kita tidak ikhlas, hal baik yang dilakukan jadi setengah-setengah nanggung gitu. Misalkan saja, awalnya kamu berniat untuk kuliah, setelah menjalani bangku perkuliahan ternyata fokus kamu buyar. Dari yang awalnya punya niatan untuk membanggakan orang tua dengan toga wisuda dan nilai yang bagus, eh akhirnya malah telah lulus dan nilainya juga pas-pasan. Niatnya kurang bulat, kan? Terus hasilnya gimana? Sedikit maksa juga alias gak maksimal. Itulah kenapa menciptakan hal baik itu susah susah gampang. Butuh niat dan hati yang teguh untuknya.
Kita tidak bisa hanya menunggu hal baik itu terjadi. Bayangkan saja kalau kamu niat kuliah biar akhirnya nanti bisa mengenakan toga dan berfoto bersama dengan kedua orang tua dan orang-orang kesayanganmu. Tapi nyatanya kamu tidak bisa lulus tepat waktu karena kelalaianmu sendiri atau mungkin kamu hanya menunggu saat-saat wisuda. Hasilnya nihil, bukan? Itulah mengapa dikatakan jangan menunggu hal baik terjadi, tapi ciptakanlah!
Sebuah hal baik itu butuh niat dan perjuangan. Kalau hanya satu yang kamu miliki yakinlah bahwa hasilnya tidak akan maksimal. Kamu tidak akan pernah berhasil menciptakan hal baik. Hal baik yang sudah kamu miliki saat ini juga sudah selayaknya kamu bagikan baik dengan cara berbagi pengalaman, ilmu, atau bahkan berbagi materi.
Tidak ada ruginya untuk berbagi apalagi kepada mereka yang membutuhkan. Lihat saja para guru atau tenaga pengajar lainnya, ilmu mereka tidak akan pernah berkurang, justru akan semakin bertambah seiring dengan pengalaman yang mereka dapatkan. So, yuk sehabis membaca artikel ini kita sama-sama ciptakan hal baik untuk diri kita sendiri juga untuk orang lain yang membutuhkan!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”