Baru-baru ini, beberapa restoran cepat saji sudah memberlakukan kebijakan bebas sedotan untuk mengurangi sampah plastik. Bukan hanya itu, beberapa restoran cepat saji seperti McDonald’s dan KFC juga mengkampanyekan budaya beberes setelah makan layaknya restoran cepat saji di luar negeri. Melalui budaya beberes setelah makan ini, konsumen dihimbau untuk membereskan sisa makanan mereka dan meletakkannya di tempat yang sudah disediakan. Beberes setelah makan tampaknya merupakan hal yang sepele bagi kebanyakan orang. Saya sangat setuju dengan kampanye beberes setelah makan di restoran cepat saji. Sejak dahulu saya telah membiasakan diri beberes dengan memasukkan sampah ke tempat yang telah disediakan. Dengan demikian, kebersihan dapat lebih terjaga dan makanan tidak tercecer dimana-mana. Kita juga sebagai konsumen merasa nyaman untuk makan di tempat yang bersih. Selain kualitas makanan, kenyamanan dan kebersihan merupakan hal yang paling penting bagi sebuah restoran.
Dengan kebiasaan tersebut, konsumen lain yang akan duduk di meja kita setelah kita selesai makan juga tidak perlu menunggu meja tersebut dibereskan atau mencari meja lain. Hal ini merupakan salah satu bentuk efisiensi waktu yang dapat dengan mudah kita terapkan. Budaya ini sebenarnya sangat wajar dilakukan karena hal tersebut merupakan kegiatan sehari-hari yang kita lakukan setelah selesai makan di rumah. Akan tetapi, saat makan di luar rumah, belum tentu kebiasaan ini kita lakukan juga. Menurut saya, hal ini merupakan bentuk tanggung jawab kita sebagai konsumen. Sama seperti kebiasaan tidak membuang sampah sembarangan dan kebiasaan memilah sampah sesuai jenisnya.
Akan tetapi, budaya beberes setelah makan ini belum berhasil diterapkan pada semua orang karena belum semua orang mau dan mampu melakukannya. Sampai saat ini pun masih banyak mata yang memandang saya aneh ketika saya membereskan sisa makanan dan membuangnya ke tempat sampah yang telah disediakan.
Malu karena diperhatikan orang? Tentu tidak. Saya tidak merasa malu karena budaya beberes tersebut merupakan budaya yang seharusnya dilakukan dan dijadikan kebiasaan di Indonesia. Bahkan ketika orang lain memperhatikan kita, bisa jadi kita malah memotivasi orang tersebut untuk membereskan dan membuang sisa makanannya ke tempat yang telah disediakan. Membersihkan meja setelah makan juga sebagai bentuk toleransi kita kepada sesama manusia. Kita juga dapat meringankan pekerjaan staf restoran cepat saji yang jumlahnya terbatas.
Restoran cepat saji seperti McDonald’s dan KFC juga sebenarnya menerapkan sistem self-service. Konsep self-service disini adalah kita memesan makanan sendiri lalu membayarnya dan mengambil pesanan tersebut sendiri serta membereskannya sendiri. Terkadang masih ada beberapa restoran cepat saji yang mengantarkan pesanan kita ke meja kita, tetapi kita tetap harus membereskan sisa makanan tersebut sendiri.
Sebenarnya kebiasaan ini tidak sulit untuk dilakukan, hanya perlu kesadaran dari diri masing-masing untuk melakukannya. Membereskan dan membuang sisa makanan ke tempat yang telah disediakan juga tidak merugikan kita, malah membantu kita sesama manusia.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”