Perbedaan adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan. Perbedaan bagaikan pelangi yang menghiasi kehidupan meski banyak coretan yang mengaburkan indahnya warna itu.
Dalam menanggapi perbedaan pun, manusia punya sikapnya masing-masing. Ada yang memilih untuk menerima. Namun, tidak sedikit yang melihat dengan sudut pandang lain. Membanding-bandingkan satu dan lain hal contohnya.
Susah untuk luput dari hal ini. Sejatinya, pikiran manusia secara refleks akan membandingkan sesuatu apabila ia menemui hal serupa namun berbeda lainnya. Mau tidak mau kita harus menerima perlakuan perbandingan terlepas apakah itu akan meninggalkan kesedihan atau kebahagiaan. Perbandingan akan terasa manis bak gula bagi yang disanjung dan pahit bak cempedak bagi yang dicela. Itulah gambaran sampul dari perbandingan.
Setiap insan diciptakan dengan keunikannya masing-masing. Bukankah setiap cerita kehidupan pasti membawa makna? Bisa saja perbadingan inilah yang akan mengubah jalan cerita kita.
Oleh karena itu, saat ini aku mencoba untuk melihat sudut lain dari perbandingan. Tak ingin selalu terkurung oleh pemikiran orang lain. Tak perlu berkecil hati karena yang paling memahamimu adalah dirimu sendiri. Orang lain bisa berbicara apapun tentangmu. Namun, yang mampu mengubah arah perjalananmu adalah dirimu. Kau tak seharusnya gentar karena tak ada seorangpun yang mampu memegang kendali akan dirimu. Bukankah duniamu adalah milikmu?
Apakah kamu pernah dibanding-bandingkan? Apakah orang lain itu memiliki kelebihan yang tidak kamu punya? Lalu apa yang kamu lakukan? Berubah menjadi dia untuk dinilai luar biasa? Atau menjadi dirimu sendiri agar dikenang sebagai kamu dan bukan dia?
Sadar bahwa berjalan tidak semudah berucap. Namun, jangan mau kalah karena kamu bukan pencundang. Setiap kritik harus menjadi tangga untuk menjadikanmu lebih baik dari sebelumnya. Setiap pujian harus menjadi cambuk agar kamu tidak terlena. Tidak peduli berapa kali kau akan terjatuh, yang penting adalah bagaimana caramu berdiri kembali.
Kamu adalah pemenang atas dirimu. Pembanding terbaik atas dirimu adalah kamu sendiri. Orang lain adalah faktor eksternal yang menjadi dorongan agar menjadi lebih baik. Maka, jadikanlah perbadingan sebagai motivasi untuk memperbaiki kelemahan. Jangan biarkan perbadingan menjadi pengungkit yang akan membuka pintu keputusasaanmu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”